Keresahan pedagang relokasi Pasar Pagi yang kini berjualan di Pasar Sungai Dama karena sepinya pembeli, akibat banyaknya pedagang liar berjualan di tepi Jalan Jelawat dan Jalan Otto Iskandardinata, direspons pemerintah.
SAMARINDA–Keluhan tersebut bahkan juga tersiar lewat media sosial. Sebagai salah satu titik relokasi pedagang Pasar Pagi, Pasar Sungai Dama terkesan minim pembeli. Ditambah maraknya lapak dadakan di pinggir jalan.
Hal itu berdampak ke pendapatan pedagang Pasar Pagi yang kini menempati lapak di Pasar Sungai Dama. Beberapa pedagang bahkan mengungkapkan kegelisahannya terkait pemasukan dari jualan bahan sayur-mayur. Pedagang juga menginginkan pemerintah bisa merespons keluhan tersebut. “Kalau di Pasar Pagi dulu, sepi pun masih ada pemasukan. Ya minimal Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta,” ujar salah satu pedagang. Namun, setelah direlokasi ke Pasar Sungai Dama, mendapatkan hasil jualan Rp 50 ribu sudah dirasa sangat cukup. “Kalau kondisinya begitu terus, bagaimana hidup keluarga kami,” keluh pedagang tersebut yang namanya enggan dikorankan.
Ihwal masalah tersebut, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda pun turun tangan. Organisasi perangkat daerah penegak perda akan berjaga, menyasar pedagang liar yang berjualan di badan jalan, trotoar, serta memanfaatkan rumah toko yang tidak sesuai peruntukannya.
Kabag Ops Satpol PP Samarinda Beny Hendrawan mengatakan, penertiban karena adanya imbauan kepada pedagang di Jelawat dan Otista untuk masuk ke Pasar Sungai Dama, karena di sana sudah disediakan tempat. Pihaknya selalu mengingatkan agar pedagang masuk ke pasar. Bahkan lapak di pasar tersebut disediakan gratis.
“Awalnya banyak penolakan, makanya beberapa lapak sempat kami amankan. Namun, kini mulai kondusif," ujarnya, Rabu (31/1).
Penjagaan sudah dilakukan selama sepekan. Tidak hanya pedagang tepi jalan dan trotoar, yang ada di depan ruko warga juga tidak luput dari penertiban. “Karena peruntukan bangunan berbeda. Dari segi aturan atau IMB, bukan untuk berjualan seperti itu," ujarnya.
Berdasarkan evaluasi terkini, sebagian pedagang sudah masuk ke Pasar Sungai Dama. Personel Satpol PP akan terus berjaga di lokasi tersebut hingga seminggu ke depan.
Penjagaan dilakukan mulai pukul 04.30 Wita hingga 08.00 Wita. Pihaknya mengerahkan personel dari markas utama Satpol PP sekitar 15 orang, ditambah tim Satpol PP kecamatan 15 orang, sehingga total 30 orang, dibantu bhabinkamtibmas dan babinsa wilayah setempat.
“Rencananya penjagaan akan kami lanjutkan. Agar area benar-benar bersih,” terangnya.
Dia berharap pedagang taat aturan, khususnya di dua kawasan tersebut, demi mengurangi kemacetan, dan mengembalikan fungsi awal fasilitas umum dan jalan, agar pedagang berjualan di dalam pasar.
Selama penertiban sudah banyak mengamankan lapak pedagang yang melanggar. Hal itu dilakukannya agar tidak mengulangi perbuatan serupa. "Alhamdulillah setelah ada penjagaan, jumlah pedagang menggelar jualannya berkurang," pungkasnya. (dra)
DENNY SAPUTRA
@dennysaputra46