kalimantan-timur

Balikpapan Defisit Air Baku 800 Liter Per Detik

Senin, 12 Februari 2024 | 08:39 WIB
ilustrasi air bersih

 

 

 

BALIKPAPAN–Sumber air bersih masih terbatas di Kaltim. Ini membuat Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), dan Balikpapan sebagai kota penyangga IKN sepakat bekerja sama dalam penyediaan air minum. Antisipasi jangan sampai saat IKN sudah berfungsi dan berkembang, sumber air baku menjadi rebutan.

Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun mengatakan, saat ini opsi pemanfaatan sumber air baku dari Sungai Mahakam paling potensial. Pihaknya turut mendorong kesepakatan bersama ketiga daerah tersebut. “Tidak mungkin mengambil air Sungai Mahakam, satu daerah membangun SPAM sendiri. Jadi kami harus siasati,” ucapnya.

Makmur mengatakan, cakupan layanan air bersih melalui PDAM PPU baru sekitar 28 persen. “Tahun ini saya meminta cakupan layanan air sudah bisa mencapai 45 persen,” katanya. Dia menjelaskan, masalah yang dihadapi PPU juga kurang lebih sama dengan Balikpapan yakni kekurangan sumber air baku.

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Minta Dukungan Warga Dalam Pembangunan

Sementara itu, Pemkab PPU menargetkan ribuan sambungan rumah baru bisa tersambung pada tahun ini. Kalau sekarang memang tidak belum terlihat masalah air baku. Tetapi harus dikejar untuk kebutuhan puluhan tahun mendatang. “Kehadiran ibu kota jangan dianggap enteng. Masalah sumber air bersih menjadi kebutuhan utama,” ucapnya.

Dia menambahkan, ketersediaan air baku menjadi pertimbangan investor yang datang. “Kalau tidak ada air, investor tidak mau. Maka kita mendorong adanya pemanfaatan Sungai Mahakam,” sebutnya. Sehingga tiga kota penyangga IKN bisa bersinergi memanfaatkan SPAM regional.

Senada dengan itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, penyediaan air baku menjadi tantangan utama Kota Minyak. Sebab, Balikpapan mengalami defisit air baku mencapai 803 liter per detik. “Perkiraan defisit akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk kota,” tuturnya. 

Maka perlu upaya memenuhi kebutuhan air baku melalui sumber alternatif. Seperti pemanfaatan air baku yang berasal dari kawasan sekitar Balikpapan. Mulai Bendungan Sepaku Semoi dan Sungai Mahakam. “Ini bentuk wujud kepedulian dalam penyediaan sarana air di masa mendatang. Secepatnya akan kami realisasikan,” tutupnya. (ms/k8)

 

DINA ANGELINA

dinaangelina6@gmail.com

Tags

Terkini