BALIKPAPAN-Penjabat Gubenur Kaltim Akmal Malik menantang Perusda PT Melati Bhakti Satya (MBS) untuk dapat meningkatkan keuntungannya tahun ini.
Tidak main-main, Akmal menantang PT MBS untuk dapat meningkatkan revenue-nya hingga Rp 20 miliar pada 2024 ini.
“Sehingga kontribusinya (PAD) ke Pemprov Kaltim juga meningkat hingga Rp 11 miliar,” kata Akmal selepas menggelar pertemuan dengan direksi PT MBS di Balikpapan, Jumat (16/2/2024).
Untuk mewujudkan target tersebut, Akmal menyebut PT MBS bakal melakukan ekspansi bisnis ke tiga jenis usaha baru. Yang pertama adalah pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Maloy, kios/toko penyeimbang, dan penyewaan kendaraan operasional bagi pejabat di Pemprov Kaltim.
Khusus untuk penyewaan kendaraan operasional, Akmal menyebut PT MBS dipersilakan mengajukan pinjaman ke Bankaltimtara.
Meski memberi lampu hijau terkait bisnis penyewaan kendaraan, Pj Gubernur Akmal meminta agar kendaraan yang digunakan adalah kendaraan listrik alias electric vehicle (ev).
“Ini merupakan wujud komitmen transformasi Pemprov Kaltim dari bahan bakar fosil menuju bahan bakar ramah lingkungan,” tegas Akmal.
Sementara untuk kios penyeimbang, Akmal meminta PT MBS untuk memperbaiki feasibility study atau studi kelayakannya. “Nanti akan disampaikan lagi FS-nya,” ungkap Akmal.
Direktur Utama PT MBS Aji Abidharta Hakim menambahkan tiga lini bisnis baru tersebut akan dijalankan mulai tahun ini.
Untuk bisnis toko penyeimbang, nanti akan dibangun di Samarinda. Keberadaan toko penyeimbang ini, dikatakan Aji diharapkan mampu membantu pemerintah untuk mengendalikan harga pokok.
“Keberadaan toko penyeimbang ini diharapkan bisa segera buka. Nanti akan dilihat bahan pokok apa saja yang bisa dipasok sehingga harganya bisa dikendalikan,” kata Aji.
Bisnis kedua, yakni pengelolaan SPAM Maloy. PT MBS menargetkan bisa melayani masyarakat sekitar dan perusahaan maupun kapal yang beroperasi di kawasan Maloy.
SPAM Maloy, dijelaskan Aji memiliki kapasitas produksi air hingga200 liter per detik. Dari jumlah itu, sebanyak 50 liter per detik akan dialirkan kepada masyarakat sekitar dengan menggandeng PDAM Kutai Timur.
“Sisanya, 150 liter per detik nanti akan dijual kepada perusahaan maupun kapal yang beroperasi di Maloy,” katanya.