BONTANG-Penurunan angka stunting (tengkes) di Kota Bontang masih menjadi perhatian serius. Saat ini, prevalensi tengkes masih 19,6 persen. Sementara target Bontang ialah 11 persen.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setkot Bontang, Dasuki, mengatakan upaya penurunan angka tengkes terus dikejar. "Kami pantau terus melalui penimbangan di posyandu," katanya.
Kendati demikian, tingkat kunjungan ke posyandu di beberapa kelurahan masih berada di bawah 80 persen. "Enggak semuanya, karena ada yang bahkan mencapai 90 persen," tuturnya.
Baca Juga: Otorita IKN Bakal Pasang CCTV Jalan di IKN, Target Tuntas Sebelum 17 Agustus
Di samping itu, pihaknya juga memberi atensi pada kawasan pesisir seperti Gusung. Mengingat daerah tersebut termasuk wilayah rawan. "Jadi tidak luput dari pendataan," sambung dia.
Diungkapkan, sejumlah langkah masif pun dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan di posyandu. Lebih lanjut, peningkatan sanitasi melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberian tablet tambah darah, serta edukasi mengenai asupan makanan bergizi seimbang juga dilaksanakan. "Karena semuanya itu berkaitan," ungkapnya.
Jika demikian, ia mengharapkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) nantinya menunjukkan penurunan prevalensi stunting. "Insyaallah hasilnya (prevalensi stunting) lebih rendah dari tahun sebelumnya," tuturnya. (kpg/far)