Lonjakan penumpang yang mudik melalui jalur laut juga terjadi pada Pelabuhan Feri Kariangau. Pelabuhan yang masih berada di bawah kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini, melayani penyeberangan lintas provinsi, dengan rute Kariangau (Balikpapan)-Mamuju (Sulawesi Barat) dan menuju Palu (Sulawesi Tengah) ini, juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada Jumat (5/4), keberangkatan KMP Swarna Kartika dari Pelabuhan Kariangau (Balikpapan) ke Pelabuhan Taipa (Palu) pukul 14.00 Wita, mengangkut 618 orang. Kemudian pada Sabtu (6/4) ada keberangkatan KMP Laskar Pelangi tujuan Pelabuhan Simboro (Mamuju) pukul 03.20 Wita. Jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 866 orang. “Saat ke Mamuju ada sekitar 866 orang. Padahal kalau hari biasa cuma 100 orang. Dan maksimal 200 orang,” ucap Kepala BPTD Kelas II Kaltim Muiz Thohir.
Sementara itu, pada rute lintas pendek penyeberangan dalam provinsi dengan rute Pelabuhan Feri Kariangau-Pelabuhan Feri Penajam, jumlah penumpangnya diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Pada tahun lalu, jumlah penumpang menuju Penajam, berkurang 20 persen. Penurunan ini dipengaruhi dengan semakin membaiknya akses darat ke Penajam Paser Utara (PPU) melalui Kilometer 38, Samboja, menuju Kecamatan Sepaku hingga Simpang Silkar di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
“Paling jumlah penumpangnya sama dengan tahun lalu, atau bisa turun lagi. Kalau tahun lalu, sudah turun sekitar 27 persen. Tapi nanti, kalau Tol Pulau Balang sudah jadi, mungkin akan tambah turun lagi. Ini tantangan teman-teman operator kapal di Pelabuhan Feri Kariangau,” ujar dia. Muiz menyebut, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, lonjakan penumpang paling banyak akan terjadi pada hari H dan H+1 Lebaran.
Di mana, kebanyakan masyarakat yang menggunakan kendaraan, terutama roda empat masih menggunakan jalur pelabuhan feri. “Pantauan tahun lalu seperti itu. Paling banyak H+1. Mungkin banyak mau silaturahmi ke Balikpapan atau sebaliknya, ke Penajam,” tutupnya.