BALIKPAPAN-Penantian tiga tahun masyarakat Kaltim akan berakhir. Jembatan Pulau Balang yang rampung sepenuhnya pada 2021, segera difungsikan pertengahan tahun ini. Seiring dengan penyelesaian akses pendukung Jalan Tol Balikpapan-Pulau Balang pada Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 kilometer.
Jembatan yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara (PPU) ini, menjadi akses alternatif masyarakat yang selama ini menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Feri Kariangau di sisi Balikpapan, dan Pelabuhan Feri Penajam di sisi PPU. Dengan difungsikannya Jembatan Pulau Balang, masyarakat secara perlahan meninggalkan moda transportasi laut kapal feri. Itu sudah tampak dalam dua tahun terakhir. Dimana jumlah penumpang dan kendaraan yang memanfaatkan Pelabuhan Feri Kariangau menurun imbas masyarakat yang memilih rute darat via IKN.
Baca Juga: Angka Kecelakaan Turun, Korban Luka Berat Meningkat
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Pembangunan IKN 2 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Armen Adekristi menerangkan, pada dasarnya Jembatan Pulau Balang telah siap untuk dilewati. Namun diperlukan konektivitas pendukung di sekitarnya. “Oleh karena itu dilaksanakan pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Pulau Balang dan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek yang diharapkan akan fungsional pada BULAN Juli 2024. Untuk mendukung mobilitas dan persiapan acara HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP),” katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Kaltim Post, Selasa (16/4).
Dia menyampaikan jika pembangunan Jembatan Pulau Balang bukan sebagai jembatan tol. Melainkan akses jalan bebas hambatan. Maka masyarakat yang melintas tidak akan dikenakan biaya apabila melalui jembatan tersebut. Meskipun akses pendukungnya adalah bagian dari Jalan Tol IKN, yakni Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. “Karena Jembatan Pulau Balang bukan merupakan jembatan tol melainkan akses jalan bebas hambatan, maka tidak dikenakan biaya apabila melalui jembatan tersebut,” terang dia.
Armen menyampaikan, nantinya tidak akan ada pembatasan tonase kendaraan yang diperkenankan melintas di Jembatan Pulau Balang. Mengingat selama ini banyak kendaraan besar yang menggunakan Pelabuhan Feri dari Balikpapan menuju PPU maupun sebaliknya, maka dimungkinkan kendaraan besar tersebut dapat menggunakan akses Jembatan Pulau Balang. “Tidak ada pembatasan selama kendaraan sesuai dengan standar atau kriteria kendaraan yang berlaku,” terangnya.
Dia menambahkan, pembangunan duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek dilaksanakan untuk menunjang konektivitas dari Balikpapan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menambah kapasitas lalu lintas. Berdasarkan perencanaan, perkiraan lalu lintas kendaraan yang melalui Jembatan Pulau Balang maupun Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek saat difungsikan adalah berkisar 10 ribu satuan mobil penumpang (SMP) per hari.
Proyek duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek digarap oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan kontrak pekerjaan senilai Rp 471 miliar. Kegiatan yang bersumber dari APBN 2022 telah dimulai sejak Januari 2023, dan ditargetkan fungsional pada Juli 2024 mendatang. Duplikasi ini akan sama dengan Bentang pendek Jembatan Pulau Balang yang sebelumnya dibangun Pemprov Kaltim pada 2015 lalu, dengan panjang 470 meter. Sehingga ada dua jembatan atau jembatan kembar dengan dua jalur pada bentang pendek Jembatan Pulau Balang. “Untuk progres pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang bentang pendek saat ini mencapai 72,902 persen,” pungkasnya.
Selain bentang pendek, Jembatan Pulau Balang memiliki bentang panjang sepanjang 804 meter yang selesai dibangun pada 2021. Didesain selebar 22,4 meter yang mencakup empat lajur. Dilengkapi trotoar di sisi kanan dan kiri. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono juga berharap jika pembangunan Jalan Tol IKN yang akan terhubung dengan Jembatan Pulau Balang bisa diselesaikan pada akhir Juli. Termasuk dengan infrastruktur pendukung IKN lainnya, seperti Bandara VVIP IKN yang ada di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, PPU.
“Kita lihat nanti. Mudah-mudahan cuaca bersahabat juga. Karena tentunya ada faktor cuaca di situ. Tetapi harapan kami, pada waktunya nanti akan tersedia semuanya. Baik jalan tol maupun bandara VVIP,” harap dia. (kip/riz/k8)