kalimantan-timur

Diduga Akibat Pematangan Lahan, Banjir Lumpur di Palaran, Ratusan Murid Dipulangkan

Sabtu, 4 Mei 2024 | 21:05 WIB
BANJIR. Kondisi SDN 011, Jalan Ampera, RT 45, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran terendam banjir lumpur. Kondisi ini membuat pihak sekolah memulangkan seluruh muridnya. (kis)

 

Siswa SDN 011 yang terletak di Jalan Ampera, RT 45, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran terpaksa dipulangkan lebih awal. Pasalnya, akibat hujan deras, seluruh ruangan sekolah terendam banjir lumpur setinggi mata kaki, Jumat (3/5) pagi.

Banjir lumpur di sekolah ini sudah terjadi dua kali di tahun 2024. Beberapa bulan sebelumnya, banjir lumpur hanya merendam di sekitar halaman sekolah. Kali ini, banjir lumpur lebih parah. Banjir lumpur kini merendam 6 ruang kelas, ruang perpustakaan, hingga ruang kepala sekolah dan guru.

Tidak hanya ruangan, buku dan perlengkapan sekolah rusak akibat banjir lumpur tersebut. Hal ini membuat sekolah harus menyiapkan dan membeli kembali buku dan peralatan yang rusak tersebut.

Baca Juga: 14 Warga Meninggal Akibat Banjir 3 Meter di Kabupaten Luwu

"Murid kami ada 125 orang. Karena banjir lumpur terpaksa kami pulangkan lebih awal. Mengingat faktor keselamatan siswa kami," ungkap Enny Hariatun, Kepala SDN 011.

Melihat banyak dan tebalnya lumpur yang masih menggenang, pihak sekolah tidak ingin mengambil risiko. Sebelum sekolah bersih, pihak sekolah akan tetap meliburkan muridnya namun diwajibkan belajar di rumah. "Kasihan kalau harus dipaksakan belajar dengan kondisi sekolah yang masih kotor dan membahayakan. Anak-anak tetap wajib belajar di rumah," ungkap Enny.

Warga sekitar menyebut, tak hanya sekolah yang terimbas banjir lumpur. Halaman rumah warga disekitarnya pun terdampak. Banjir lumpur kali ini bukan tanpa sebab. Warga menuding, lumpur berasal dari pematangan lahan yang ada tidak jauh dari sekolah.

"Lahan tersebut rencananya dibuat perumahan. Awalnya memang ada izin, tapi sempat lama terhenti karena pemilik lahan meninggal. Nah, sekarang dikerjakan lagi tanpa izin dari warga," kata Fauzan (33) warga Rawa Makmur.

Menyikapi kondisi sekolah, Tim posko V Disdamkar Kota Samarinda, BPBD Kota Samarinda bersama relawan mendatangi sekolah. Tim gabungan ini melakukan pembersihan agar proses belajar bisa dilanjutkan kembali.

Disdamkar menerjunkan satu mobil tangki dan mesin portable relawan untuk membantu proses pembersihan. Tim gabungan melakukan pembersihan di setiap sudut ruangan yang terendam banjir lumpur.

"Lumpur cukup tebal. Seluruh ruangan hingga halaman tertutup lumpur. Ini sangat membahayakan. Upayakan pembersihan diperkirakan selesai dalam waktu 3 jam," tukas Herry Suhendra, Humas Damkar. (kis/beb)

 

 

Terkini