kalimantan-timur

Solusi Permanen Belum Jelas, Ribuan Ton Beras Masih Menumpuk di Penggilingan dan Rumah Petani PPU

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:30 WIB
BELUM JELAS: Manajemen PBT PPU sudah turun, namun hingga Selasa (28/5), belum ada kejelasan BUMD ini jadi membeli beras petani yang sudah mereka cek. (Istimewa)

Dua pekan lebih berlalu sejak isu beras petani di Penajam Paser Utara (PPU) yang tidak terserap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perberasan nasional mencuat, namun hingga kini belum ada solusi permanen.

 

Prokal.co - PENAJAM-Ribuan ton beras masih menumpuk di penggilingan dan rumah petani, menimbulkan kekhawatiran dan kerugian bagi mereka. Totok Suprapto, ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) PPU, menyayangkan lambatnya penanganan masalah ini.

"Hampir dua pekan ini masih seputaran beras," keluhnya. "Ini tanda bahwa pemerintah daerah belum bisa mengatasi masalah pertanian. Hampir setiap tahun kami teriak-teriak, tapi belum ada solusi permanen," ujarnya.

Totok menambahkan, selama ini upaya yang dilakukan Pemkab PPU hanya sebatas koordinasi atau rapat dan belum menghasilkan solusi konkret.

"Besok (Rabu, 29/5) kami rapat dengan Badan Usaha Logistik  (Bulog) dan dinas terkait, tapi belum ada gambaran jelas solusinya," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, mengakui belum memiliki solusi permanen untuk mengatasi persoalan ini. Ia hanya mendorong Bulog untuk bermitra dengan Perpadi dan membuka peluang bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PPU untuk bermitra dengan petani melalui gabungan kelompok tani atau gapoktan.

"Langkah konkret sudah dilakukan, termasuk bermitra dengan perusahaan perkebunan di PPU dan IKN," jelas Mulyono. Namun, Totok membantah hal ini dan mengatakan, bahwa penyaluran beras masih terbatas ke perusahaan perkebunan dan belum sampai ke IKN.

“Jumlah beras yang tersalur ke perusahaan perkebunan sebagaimana data Dinas Pertanian PPU adalah sebanyak 7.715 kilogram. Kalau penyaluran ke IKN, belum,” kata dia.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab PPU, Nicko Herlambang, menyatakan akan mendorong penyelesaian masalah ini secepatnya. "Coba nanti saya dorong untuk segera menuntaskan persoalan ini," ujarnya, Selasa (28/5).

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, Totok Suprapto yang juga berbicara mewakili para petani, mengatakan, bahwa nasib ribuan ton beras petani PPU masih belum jelas. Manajemen Perusahaan Umum Daerah Benuo Taka (PBT) PPU yang telah turun mengecek beras petani pada pekan lalu, kata dia, hingga Selasa (28/5) juga belum ada kejelasan jadi atau tidak membeli beras petani. Para petani berharap agar pemerintah dapat segera menemukan solusi permanen agar mereka tidak terus mengalami kerugian. (far/k15)

ARI ARIEF

Terkini