Prokal.co - TANJUNG REDEB–Sebuah mes perusahaan kelapa sawit di daerah Talisayan, dilahap si jago merah, Ahad (27/5) lalu. Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, kebakaran diduga karena arus pendek atau korsleting listrik.
Seperti dijelaskan Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi, mes yang terbakar milik perusahaan, terdiri dari lima pintu bangsalan dan terdapat satu motor yang ikut terbakar. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 500 juta,” ujarnya.
Dia menyebut, dari penyelidikan dan pemeriksaan saksi sementara yang dilakukan unit reskrim Polsek Talisayan, kebakaran tersebut diduga karena arus pendek listrik di salah satu kamar mess milik karyawan. “Diduga karena korsleting. Masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.
Dari kronologis kejadian, pukul 19.35 Wita, saksi bernama Ferdinandus sedang berada di depan rumah melihat kepulan asap di salah satu mes. Melihat telah terjadi kebakaran, saksi tersebut kemudian berteriak meminta pertolongan.
Warga yang mengetahui terjadi kebakaran menghubungi pihak perusahaan melalui pesawat radio perusahaan, dan aparat Polsek Talisayan.
“Kemudian dua unit mobil pemadam kebakaran milik perusahaan tiba sekira pukul 21.00 Wita. Personel polisi kemudian ikut membantu melakukan proses pemadaman. Sekira pukul 21.45 Wita, api berhasil dipadamkan,” tegasnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Nofian Hidayat membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dalam upaya memadamkan api tim dari kecamatan juga sudah melakukan pemadaman.
Karena itulah pentingnya setiap kecamatan memiliki posko sehingga jika terjadi kebakaran, maka ada yang langsung mem-backup dan tidak lagi dari posko inti.
“Karena hal mustahil jika kita kerahkan unit dari Tanjung Redeb, pastinya api akan padam terlebih dahulu. Maka dari itu adanya posko bisa menjadi jembatan dalam memadamkan api yang wilayahnya jauh dari perkotaan,” tandasnya. (aky/ind/k8)