kalimantan-timur

SMAN 10 Samarinda Gelar Art Day Smaridasa, Kepsek: Banyak Talenta Potensial

Rahman Hakim
Selasa, 11 Juni 2024 | 14:14 WIB
AKSI PANGGUNG: Para guru dan siswa SMAN 10 Samarinda usai pementasan seni tari di Auditarium Martadipura, SMAN 10, Selasa (11/6/2024).

Prokal.co, SAMARINDA-SMA Negeri 10 Samarinda menggelar Art Day Smaridasa. Ajang pementasan seni tari modern dan tari kreasi ini dihelat di Auditarium Martadipura, SMAN 10, pada Senin dan Selasa (10-11/6/2024).

Guru seni dan budaya SMAN 10 Wuri Handayani mengatakan, event ini diharapkan dapat menciptakan siswa yang kreatif, berprestasi dan bertalenta.

Juga sebagai upaya meningkatkan rasa kepercayan diri siswa saat tampil di panggung. Serta menumbuhkan karakter bekerja sama antarsiswa di dalam kelompoknya, sehingga mampu mengimplementasikan nilai-nilai merdeka belajar.

Pentas seni ini diikuti 108 kelompok tari. Masing-masing kelompok beranggotakan delapan hingga sembilan siswa. Mereka adalah para siswa dari dua angkatan. Yakni kelas XI dengan sebutan Onyx dan kelas X yang memiliki sebutan angkatan dengan Orion.

Kepala SMA N 10 Samarinda, Fathur Rachim, mengatakan pertunjukan seni ini sudah bisa dikatakan masuk dalam kelas profesional walaupun para siswanya punya waktu persiapan yang singkat.

“Talenta-talenta seni tari selama ini tidak terlihat, ternyata hasilnya secara keseluruhan di atas ekspektasi saya, terutama dari sisi koreografi dan musikalisasinya, termasuk konstum,” katanya.

Harapannya, talenta-talenta potensial ini bisa ditingkatkan dan diarahkan ke ajang prestasi bidang seni seperti Festival dan Lomba Seni Nasional (FLS2N).

Di atas panggung, para peserta menampilkan tari kreasi modern dan tari kreasi tradisi yang sudah mereka persiapkan sejak tiga bulan lalu.

Penampilan mereka ini juga untuk apresiasi nilai seni budaya kelas XI dan X serta sebagai sarana edukasi seni pertunjukan dan pembelajaran kreatif.

Pihak sekolah memberikan apresiasi penghargaan bagi siswa yang menyuguhkan pertunjukan yang berkualitas, original, dan penampilan kostum dan makeup yang ciamik.

Salah seorang peserta, Firdaus yang merupakan siswa kelas X 12 mengaku gugup sebelum tampil. Namun akhirnya senang dan lega setelah menyelesaikan tugas akhir praktik seni budaya itu.

“Ini luar biasa jadi pengalaman dan kenangan indah selama duduk di kursi putih abu abu disaksikan dua angkatan dan jadi belajar banyak tentang membuat persiapan pertunjukan,” katanya. (*)

Tags

Terkini