kalimantan-timur

Mobil Terbakar di SPBU Loa Janan, Diduga Mobil Pengetap

Senin, 15 Juli 2024 | 06:50 WIB
MOBIL TERBAKAR: Mobil Avanza warna biru terbakar di SPBU Jalan Gerbang Dayaku, Kelurahan Loa Janan Ulu, Minggu (14/7) sekitar pukul 15.00 Wita.(FOTO: IST)

 

 Satu unit mobil terbakar di SPBU Jalan Gerbang Dayaku, Kecamatan Loa Janan, Kelurahan Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (14/7) sekitar pukul 15.00 WITA.

Mobil Avanza berkelir biru itu diduga meledak setelah melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM). Mobil itu dianggap warga adalah mobil “pengetap” atau mobil penjual BBM eceran di warung kelontongan.

Menurut Suhaimi, warga yang bermukim di depan SPBU tersebut, dirinya sedang duduk-duduk di depan rumahnya. Kemudian tiba-tiba ada mobil itu mengeluarkan api yang begitu besar. Kondisi itu membuat warga sekitar panik.

Baca Juga: Dua Minggu Operasi Patuh Mahakam, Satlantas Polresta Balikpapan Bakal Tindak Sembilan Pelanggaran Ini

“Jadi kami ini panik. Ini sudah empat kali kejadian. Dan dulu pernah terjadi waktu awal dibangun,” ucapnya, Minggu (14/7) seusai mobil tersebut dipadamkan.

Menurutnya, SPBU tersebut kerab melayani para pengetap. Hal itu sudah pernah diperingkat oleh warga sekitar. Namun, pihak SPBU selalu mengabaikan dan akhirnya insiden ini kembali terjadi.

“Itu mobil pengetap, karena di dalam mobil itu ada mesin dinamo, ada juga deriken. Mungkin tadi itu ada korsleting dari alat pengetap itu makanya terbakar,” timpal Suhemi. “Kami sudah hapal kalau kebakaran di SPBU ini pasti disebabkan pengetap. Kami juga sudah kasih tahu ke mereka (manajemen SPBU) untuk tidak melayani pengetap, tapi yang begitu enggak diindahkan,” sambungnya. 

Suhemi menegaskan, bahwa ketika insiden kebakaran itu terjadi pihak manajemen atas nama Joko tidak berada di tempat. 

“Jadi pengetap ini meresahkan kami, tadi kami cari pak joko-nya tapi ternyata tidak ada. Dia kan yang bertanggung jawab, masa enggak ada di lokasi. Kalau begini kan membingungkan,” tuturnya.

Kata Suhaimi, aktifitas pengetap di SPBU tersebut sudah direkayasa sedemikian rupa. Sebab, waktu pengetap mengisi BBM, mereka petugas sudah tahu pada jam berapa mereka mengisi. Jadi memang cukup sulit menentukan yang mana jenis mobil pengetap.

“Sepertinya mereka sudah atur waktunya. Jadi kalau ada pengetap yang mau mengisi, jam-jamnya sudah di atur. Kami sudah peringatkan kepada mereka tapi tidak diindahkan. Kami yang panik, karena kalau meledak bisa kena rumah kami. Sekali lagi, pengetap ini membuat kami was-was, tidak tenang,” pungkasnya.(*)

 

Tags

Terkini