Hujan deras yang melanda Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Kamis (18/7) malam menyebabkan sungai di wilayah tersebut meluap.
Akibatnya, tinggi muka air naik secara drastis dan menggenangi pemukiman warga yang berada di daerah rendah. Sebanyak 131 rumah yang dihuni oleh 140 Kepala Keluarga (KK) dengan total 509 jiwa tersebar di 8 RT terendam banjir.
Data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukkan bahwa banjir mulai merendam Desa Labangka Barat sekitar pukul 20.00 Wita pada Kamis (18/7).
Baca Juga: Pilkada dengan Kotak Kosong, Hanyalah Pesta Pora Para Oligarki
Delapan RT yang terdampak antara lain RT 02, RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 09, dan RT 10 mengalami genangan akibat hujan deras yang berlangsung selama setengah jam, dari pukul 19.00 hingga 19.30 Wita.
"Ketinggian air di halaman rumah warga berkisar antara 10 hingga 30 centimeter, sedangkan di dalam rumah mencapai 5 hingga 20 centimeter," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhammad Sukadi Kuncoro, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (19/7).
Dari data BPBD, terdapat rincian jumlah rumah dan warga yang terdampak banjir di masing-masing RT. Misalnya, di RT 02 terdapat 1 rumah dengan 1 KK (7 jiwa) yang terdampak, sedangkan di RT 04 terdapat 7 rumah dengan 7 KK (14 jiwa), di mana 3 rumah telah kemasukan air.
RT 05 tercatat memiliki 22 rumah dengan 26 KK (88 jiwa), dengan 9 rumah tergenang air, sementara RT 06 memiliki 32 rumah dengan 32 KK (126 jiwa), di mana 15 rumah terdampak banjir.
"Kondisi saat ini di wilayah terdampak mulai membaik secara bertahap. Beberapa rumah sudah mulai mengering, meskipun masih terdapat beberapa rumah yang masih terendam air di dalam rumah dan genangan air di halaman," tambah Muhammad Sukadi Kuncoro.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan langkah-langkah penanganan setelah menerima laporan dari Pusdalops.
Tim BPBD langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pendataan dan identifikasi, serta berkoordinasi dengan semua pihak terkait termasuk Kepala Desa, Ketua RT, dan warga setempat. Tim juga melakukan pemantauan terhadap saluran air sungai di sekitar lokasi banjir.
"Kami merekomendasikan agar instansi terkait segera melakukan normalisasi dan pembersihan aliran sungai di sekitar lokasi banjir karena adanya penumpukan lumpur dan rumput liar yang menghambat aliran air," pungkasnya. (*)