Perbuatan tidak menyenangkan dialami sopir Balikpapan City Trans Koridor A Pelabuhan Semayang – Bandara SAMS Sepinggan. Raditya Sanjaya beserta teman sesama sopir bus mendapatkan intimidasi dari sopir angkutan kota.
Kejadian ini berlangsung di Halte Pelabuhan Semayang, Jumat (23/8). Kepada Kaltim Post, Raditya menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya dia bekerja seperti biasa sesuai perintah.
Sebelum kejadian, Radit sudah sempat mengantarkan penumpang dari Pelabuhan Semayang – Bandara SAMS Sepinggan. Saat menunggu penumpang di Pelabuhan Semayang untuk kedua kali, Radit sempat duduk di halte sekitar pukul 07.30 Wita.
“Datang sekelompok orang tanya-tanya kenapa kami jalan, saya jawab hanya disuruh saja,” ucapnya. Awalnya belasan sopir angkot ini mengancam agar Balikpapan City Trans tidak perlu beroperasi lagi.
Radit mempersilakan sopir angkot menyampaikan tuntutan kepada Pemkot Balikpapan atau Dinas Perhubungan. Namun cekcok tidak berakhir dan berlangsung sekitar 30 menit. Bahkan semakin parah, Radit dan kawan seperti dikepung.
“Teman saya didorong-dorong. Kalau saya karena sambil duduk dan dasi ditarik. Mereka mengancam mau bakar bus kalau masih jalan,” bebernya. Ancaman masih seputar Balikpapan City Trans tidak boleh jalan.
Kalau berani jalan, sopir angkot siap turun berani membakar bus. Lalu akhirnya sesuai arahan atasan, Radit kembali ke pool bus Balikpapan City Trans yang berada di Graha Indah sekitar pukul 09.00 Wita.
Seusai dari pool, Radit memilih membuat laporan resmi. Tepatnya laporan diterima oleh Sat Reskrim Polresta Balikpapan. Dia berharap perbuatan tidak menyenangkan ini bisa ditindak secara hukum.
“Semoga ini tidak terjadi lagi, harusnya mereka lihat-lihat juga kalau mau bertindak,” tuturnya. Apalagi Indonesia merupakan negara hukum. Menurutnya dengan laporan ini bisa menjadi pelajaran dan efek jera agar setiap orang tidak bertindak semena-mena. (*)