kalimantan-timur

20 Ribuan Warga Samarinda Terima “Kartu” Gas Melon

Jumat, 27 September 2024 | 12:00 WIB
Ilustrasi gas 3 Kg.

 

Kelangkaan gas melon yang kerap terjadi di Kota Samarinda, terutama menjelang perayaan hari besar, menjadi salah satu isu yang memicu keresahan masyarakat. Banyak warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram ini, yang merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar rumah tangga.

Pemkot Samarinda telah merespons dengan langkah strategis guna mengatasi masalah tersebut, salah satunya melalui penerapan sistem kartu khusus untuk pembelian gas melon. Program ini digulirkan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan penyaluran gas melon tepat sasaran, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang memang berhak menerima subsidi.

 

Inovasi ini diharapkan tidak hanya mengurangi kelangkaan, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah praktik penimbunan yang selama ini sering terjadi. Langkah Pemkot Samarinda ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, meskipun beberapa pihak masih mempertanyakan efektivitasnya di lapangan.

Sebagai proyek percontohan, program kartu khusus ini diluncurkan pada 19 September lalu di Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, mengingat tingginya permintaan gas melon di wilayah tersebut. Program ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat, dengan distribusi gas yang lebih terkontrol dan lebih mudah diakses oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.

Asisten II Sekretaris Kota Samarinda Bidang Ekonomi Pembangunan Marnabas Patiroy mengungkapkan saat ini pihaknya sedang fokus pada pendataan yang akurat untuk memastikan hanya warga yang berhak yang menerima kartu tersebut. Langkah ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan atau distribusi yang tidak tepat sasaran, yang selama ini menjadi kendala dalam penyaluran subsidi. "Kami estimasikan ada sekitar 20 ribu warga yang akan menerima kartu ini," katanya.

Program ini merupakan hasil evaluasi mendalam dari proyek percontohan yang dilakukan di Bukit Pinang, dan akan terus disempurnakan seiring dengan pelaksanaannya. Marnabas menekankan pentingnya pemutakhiran data secara berkala. Daftar penerima manfaat program ini akan ditempel di setiap pangkalan gas untuk memastikan transparansi dan memudahkan pengawasan oleh masyarakat. Mantan Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda ini mengakui bahwa pendataan yang akurat menjadi kunci keberhasilan program ini.

 

Dengan berbagai langkah yang diambil, Pemkot Samarinda berharap program kartu khusus ini tidak hanya akan mengatasi masalah kelangkaan gas melon, tetapi juga menekan praktik penimbunan yang sering kali memicu ketidakstabilan harga di pasaran.

“Kami juga telah mengeluarkan beberapa warga berstatus PNS dari daftar penerima manfaat, dan kami akan terus memperbarui data agar program ini benar-benar tepat sasaran,” pungkasnya. (hun/nha)

 

 

Tags

Terkini