Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan akan menambah 10 halte baru untuk layanan Balikpapan City Trans (BCT), sebagai bagian dari upaya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi umum. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra.
Dari 10 halte yang direncanakan, tiga di antaranya merupakan bantuan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). "Ketiga halte ini akan dibangun di koridor A, mulai dari Jalan Yos Sudarso di Pelabuhan Semayang hingga kawasan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan," ujar Adwar.
Penambahan halte dilakukan di lokasi strategis yang saat ini masih minim fasilitas pemberhentian bus. Beberapa titik seperti depan Bank Indonesia, Klandasan dekat BRI, dan seberang pusat perbelanjaan BSB akan menjadi prioritas pembangunan.
Adward juga menyoroti tanda cat merah pada landasan halte, yang sering disalahpahami masyarakat. "Tanda merah ini untuk menunjukkan bahwa area tersebut hanya untuk Bus BCT, bukan untuk parkir kendaraan lain," jelasnya.
Tanda ini berfungsi sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan halte yang benar.
Hingga saat ini, tarif Bus BCT masih gratis bagi penumpang, namun pembayaran tetap harus dilakukan menggunakan kartu uang elektronik. Meskipun gratis, evaluasi tarif sedang berlangsung. Dishub Balikpapan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan instansi lain untuk menentukan besaran tarif yang sesuai.
Pada 24 September lalu, tim dari Kemenhub dan Kejaksaan Agung telah melakukan evaluasi lapangan. "Kami masih harus menyelesaikan beberapa tahapan pengawasan sebelum tarif resmi ditetapkan," kata Adward.
Berdasarkan hasil survei, tarif bus nantinya diperkirakan berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per perjalanan, baik jarak dekat maupun jauh. "Jika subsidi BBM dapat diperoleh, tarif ini bisa lebih terjangkau," tambahnya.(meya)