PROKAL.co, BALIKPAPAN- PDAM Balikpapan atau PT Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) kian mendekatkan langkah menuju inovasi besar dalam penyediaan air bersih. Rencana desalinasi air laut, yang digadang-gadang sebagai solusi jangka panjang bagi krisis air di kota tersebut, akan memasuki tahap market sounding pada akhir bulan ini. Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharudin, menjelaskan langkah ini saat menerima kunjungan Pejabat Sementara Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir, pada Kamis, 15 Oktober 2024.
"Kami telah menyiapkan berbagai alternatif, dan salah satunya adalah desalinasi air laut yang dalam waktu dekat akan kami presentasikan kepada calon investor," ujar Muzakkir dalam rekaman videonya yang diterima oleh media lokal. Proyek ini tidak hanya menjadi solusi bagi keterbatasan air bersih di Balikpapan, tapi juga diharapkan dapat menarik investasi besar dari perusahaan lokal dan internasional.
Minat Internasional Meningkat
Muzakkir mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima lebih dari 10 proposal, baik dari perusahaan dalam negeri maupun luar negeri, yang menunjukkan minat besar terhadap proyek ini. "Ini bukan hanya masalah penyediaan air bersih, tapi juga investasi besar yang bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal," tambahnya.
Beberapa perusahaan besar di Balikpapan pun siap berkolaborasi, memperlihatkan niat serius dalam mendukung rencana ini. Desalinasi air laut tidak hanya akan membantu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, tapi juga mengurangi tekanan pada pasokan air yang saat ini lebih difokuskan ke sektor industri.
Solusi atas Krisis Air
Saat ini, PDAM Balikpapan mengandalkan dua waduk utama, Waduk Manggar dan Waduk Teritip, yang hanya mampu menyediakan sekitar 1.500 liter air per detik. Kapasitas ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan air bersih di kota Balikpapan. "Dengan kapasitas terbatas ini, kami belum mampu melayani seluruh permintaan, baik dari masyarakat umum maupun industri," jelas Muzakkir.
Proyek desalinasi ini diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut. Dengan berjalannya proyek ini, PDAM berharap dapat melonggarkan beban penyediaan air bersih untuk industri, sehingga jaringan baru untuk rumah tangga bisa ditambahkan. Muzakkir berharap desalinasi air laut dapat segera direalisasikan, sehingga Balikpapan tidak lagi bergantung pada air tadah hujan yang terbatas.
"Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, kami bisa menambah sambungan baru dan memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat," tutupnya.
Proyek ini kini menjadi harapan besar bagi Balikpapan, membuka lembaran baru dalam pengelolaan air bersih yang lebih efisien dan berkelanjutan di masa depan.