kalimantan-timur

Layak Dinanti, Maratua dan Kakaban Terus Dipoles untuk Jadi Destinasi Wisata Premium

Faroq Zamzami
Jumat, 1 November 2024 | 10:10 WIB
DESTINASI ANDALAN: Pulau Kakaban di Kabupaten Berau.

Selain peningkatan kapasitas SDM di Berau, Ilyas juga menyebut, nantinya akan ada konsep pembatasan kunjungan wisatwan. Misalnya di Pulau Kakaban.

Ini karena destinasi ini merupakan warisan leluhur dan anugerah dengan adanya empat spesies ubur-ubur tidak menyengat yang menjadi andalan wisatawan.  

Namun sayang, karena kunjungan yang sebelumnya membeludak, justru mengancam keberadaan ubur-ubur itu. Tentu, pembatasan wisatawan ini akan menjadi branding baik, selain menjaga ekosistem biota laut tetap terjaga kelestariannya. 

Diketahui, Pemprov Kaltim tengah memoles pesona Pulau Maratua dan Kakaban di Kabupaten Berau.

Menggandeng Pemkab Berau, dua permata yang ada di Bumi Battiwakal tersebut digadang-gadang bakal menjadi kawasan wisata premium bertaraf internasional. 

Pemprov pun berhati-hati dalam memastikan daya tampung dan daya dukung dua gugus pulau di wilayah Kaltim itu tetap terjaga.

“Dukungan dari masyarakat di Maratua sangat diperlukan. Karena itu perlu mencari tahu hal ideal bagi masyarakat di sana,” ungkap Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam lawatannya ke Berau.

 Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Lokal dan Mancanegara ke Berau Naik Terus, tapi Sayang  

Monitoring pengembangan Maratua dan Kakaban ini ditempuh berkala agar segala aspek yang diperlukan menjadi kawasan wisata premium terpenuhi, dari infrastruktur yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah, hingga pembatasan jumlah wisatawan.

Dengan begitu, ekosistem di kedua pulau itu bisa terawat dan mampu mengangkat keduanya sejajar dengan destinasi kelas internasional.

Memang, diakui Akmal, menjadikan keduanya sebagai wisata premium bisa membuat dompet para pelancong sedikit menjerit.

“Meski harga terbilang tak murah, namun apa yang dihadirkan Maratua dan Kakaban jelas bukan barang murahan,” katanya.

Berkaca dari pengalaman yang sempat heboh akhir 2023, ketika ubur-ubur di laguna purba yang ada di Kakaban menghilang. Membatasi jumlah pengunjung jadi opsi terbaikagar keindahan alam yang jadi daya tarik tetap terawat.

Pariwisata yang terbuka untuk umum seringkali berujung menimbulkan gangguan ekosistem, salah satunya kerusakan terumbu karang. 

Memastikan kondisi riil dari ekosistem di Kakaban usai kejadian itu, Akmal mengatakan, Pemprov bekerja sama dengan sejumlah peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, untuk mengetahui penyebab migrasinya ubur-ubur tersebut.

Halaman:

Tags

Terkini