PROKAL.CO, Penajam Paser Utara (PPU) masih bergulat dengan dampak banjir yang melanda Desa Suka Raja dan Kelurahan Sepaku sejak Rabu dan Kamis, 27–28 November 2024.
Hingga hari keempat pasca-banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU terus melakukan evakuasi, menyalurkan bantuan, dan memberikan peringatan kepada warga terkait potensi bahaya dari binatang buas, termasuk buaya.
Baca Juga: Desa Batuah Raih Peringkat 4 Nasional di Ajang Keterbukaan Informasi Desa 2024
Ancaman Buaya di Tengah Banjir
Kepala BPBD PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, mengingatkan warga untuk berhati-hati, terutama karena laporan menunjukkan adanya buaya yang mendekati area pemukiman.
"Kemarin, buaya terlihat di jalan dan bahkan masuk ke dapur rumah warga korban banjir," ujarnya, Minggu (30/11).
BPBD telah menyiapkan personel, perahu kecil, dan perahu besar untuk membantu evakuasi warga sekaligus meningkatkan pengawasan terhadap situasi ini.
Kolaborasi Penanganan Banjir
Penanganan banjir ini melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD, Dinas Sosial, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), camat Sepaku, kepolisian, TNI, masyarakat, hingga bantuan dari perusahaan seperti Perumda Air Minum Danum Taka dan PT ITCI Hutani Manunggal (IHM).
Baca Juga: Bawaslu Kaltim Temukan 8 Masalah Pilkada Serentak 2024, Ini Rinciannya dan Solusi yang Ditawarkan
“Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak. Salam tangguh dan salam kemanusiaan,” tambah Sukadi.
Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) PPU, Helena Lin Legi, turut membenarkan keberadaan buaya di area banjir.
Sebuah video yang diambil pada 29 November 2024 menunjukkan seekor buaya kecil yang diusir oleh warga menggunakan sapu.
Data Dampak Banjir
Banjir di Desa Suka Raja telah merendam 142 rumah dengan total 144 kepala keluarga (KK) atau 479 jiwa terdampak.
Sementara di Kelurahan Sepaku, terdapat 40 rumah yang terkena dampak, mengakibatkan 40 KK atau 203 jiwa kehilangan tempat tinggal sementara.