kalimantan-timur

Mengapung 9 Jam dan Peluk Jenazah Teman, Nelayan Asal Bontang Ini Selamat

Indra Zakaria
Rabu, 25 Desember 2024 | 11:15 WIB
EVAKUASI. Setelah terombang-ambing selama sembilan jam, Kukuh dan jenazah Nardi akhirnya ditemukan oleh kapal penangkap ikan KM Helmiati pada pukul 08.00 Wita.

ANGIN kencang dan gelombang tinggi tiba-tiba melanda, membawa malapetaka bagi Kukuh Joko Purnomo (57) dan dua rekannya yang sedang memancing di perairan Bontang, Sabtu (21/12/2024).

Perahu kecil yang mereka gunakan tak mampu melawan kerasnya cuaca. Dalam waktu singkat, kapal terbalik, dan hidup mereka bergantung pada pelampung kecil di tengah laut.

Kukuh berangkat dari Pelabuhan Tanjung Limau sekitar pukul 15.00 bersama Nardi dan pemilik kapal, Gapar (59). Perahu kayu berukuran sekitar tujuh papan itu membawa mereka menyusuri perairan, singgah di beberapa lokasi favorit para pemancing. Tujuan akhir mereka adalah perairan Sangkima, Kutai Timur.

Namun, sekitar pukul 22.00 Wita, cuaca yang tadinya tenang mendadak berubah. Gelombang besar menghantam perahu, membuatnya oleng. Air laut mulai masuk ke lambung perahu, dan tak lama kemudian, kapal terbalik.

"Perahu mulai tenggelam sekitar pukul 10 atau 11 malam. Kami langsung menyelamatkan diri masing-masing," ujar Kukuh ketika ditemui di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Tanjung Limau, (22/12) pagi. Kukuh dan Nardi sempat berada di dekat buritan kapal, sementara Gapar berada di haluan. Namun, semuanya terpisah ketika kapal terbalik.

Kukuh berhasil meraih pelampung, dan bersama Nardi, mereka bertahan di tengah ombak besar. Meski dilanda kepanikan dan kelelahan, Nardi tetap berpegangan pada Kukuh. Namun, takdir berkata lain. Dalam pelukan Kukuh, Nardi akhirnya menyerah pada dingin dan kelelahan. "Pak Nardi sempat memeluk saya sebelum meninggal. Saat itu, saya hanya bisa berusaha bertahan sambil mengikat tubuhnya ke pelampung," cerita Kukuh dengan suara bergetar.

Setelah sembilan jam terombang-ambing di tengah laut, Kukuh dan jenazah Nardi akhirnya ditemukan oleh kapal penangkap ikan KM Helmiati sekitar pukul 08.00 Wita, Ahad (22/12/2024).

Kapal tersebut segera membawa mereka ke daratan. Pada pukul 10.00 Wita, kapal bersandar di TPI Tanjung Limau. Tim medis langsung mengevakuasi Kukuh yang selamat dan Nardi yang telah meninggal dunia. Kini, keduanya berada di RSUD Taman Husada untuk penanganan lebih lanjut. Nardi diketahui merupakan warga RT 15, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang. (kpg/beb)

 

Terkini