kalimantan-timur

Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara

Senin, 3 Februari 2025 | 13:06 WIB
JALAN MASUK: Pelabuhan Kelotok Penajam salah satu pintu masuk ke PPU dari Balikpapan via teluk, di samping bisa menggunakan speedboat atau kapal feri. (ARI ARIEF/KALTIM POST)

PROKAL.CO, PENAJAM-Penajam Paser Utara (PPU) adalah kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Paser pada 2002, dan kini sebagian wilayahnya menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hanya dipisahkan teluk dengan Kota Balikpapan, namun relatif banyak culture shock (kejutan budaya) di PPU.

Apa saja?

Baca Juga: Ailurophobia, Ketakutan Berlebihan kepada Kucing yang Juga Diderita oleh Napoleon Bonaparte

Hari pasar

Tak sedikit publik yang belum familier dengan istilah hari pasar. Hari pasar adalah hari di mana aktivitas pasar lebih ramai karena pedagang lebih banyak.

Di Pasar Induk Penajam di Kelurahan Nenang, misalnya, hari pasar pada Kamis dan Minggu. Di pasar Petung, yang berjarak sekira 18 kilometer, ada juga hari pasarnya dengan hari yang berbeda.

Di luar hari itu pasar tetap buka tapi pedagangnya tak sebanyak dua hari itu. Umumnya warga lebih memilih berbelanja ke pasar saat hari pasar.

Resepsi

Di PPU acara pernikahan sering digelar saat hari kerja. Senin, Selasa, Rabu, atau Kamis. Relatif jarang pada akhir pekan. Sabtu atau Minggu. Ini ada kaitannya dengan poin di bawah ini.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis, Bisa Menjebol Anggaran Daerah

Sepi akhir pekan

Di PPU hari kerja justru relatif lebih ramai dibanding akhir pekan. Ini karena banyak pegawai negeri yang bertugas di pemerintahan daerah di PPU tinggalnya di Balikpapan.

Begitu juga karyawan di sektor lain, seperti BUMN dan swasta. Banyak yang bekerja di PPU tinggalnya di Balikpapan.

Jadi mereka berangkat pagi melalui pelabuhan penyeberangan speedboat ada juga yang melalui kapal kelotok dan kembali sore hari melalui jalur yang sama.

Kondisi ini yang membuat akhir pekan di PPU lebih sepi ketimbang hari kerja karena masyarakatnya jadi lebih sedikit.

Baca Juga: ASN Batal Pindah ke IKN, Rumah Mewah Para Menteri yang Tak Berpenghuni Terlantar 

Ditambah lagi, warga Penajam tak sedikit yang menghabiskan akhir pekan di Balikpapan. Berlibur ke mal atau ke destinasi lainnya.

Urus SIM dan STNK

Di PPU, jika mengurus pajak tahunan STNK atau pajak lima tahunan, suasana pelayanan di Kantor Samsat relatif sepi. Tak ada antrean berarti.

Gambarannya bisa seperti ini, datang, isi berkas langsung tunggu panggilan pembayaran. Selengang itu. Atau paling hanya menunggu giliran satu atau dua orang.

Apalagi jika datang Sabtu. Kantor Samsat di PPU beroperasi hingga Sabtu. Hari Sabtu, bisa jadi saat datang langsung berurusan. Tanpa antre sama sekali.

Begitu pun pengurusan SIM. Saat mengurus SIM di kantor polisi bisa berada pada posisi hanya empat sampai lima orang saja yang sedang berurusan.

Sebelumnya pun, saat tes kesehatan dan psikologi di tempat lain, juga sepi. Datang langsung dilayani.

Baca Juga: Jaket Resmi MAXi Yamaha, Obat Ganteng Buat Riding Harian dan Touring

Dan perlu diketahui khusus di Penajam, Ibu Kota PPU belum ada pelayanan SIM keliling atau Samsat Drive Thru.

Ada lagi yang merasakan kejutan budaya yang lain saat baru bertandang atau baru menjadi warga PPU? (far)

Tags

Terkini