Catatan: Irianto Lambrie
(Gubernur Kalimantan Utara/Kaltara 2016-2022)
PROKAL.CO-Alhamdulillah. Saya berkesempatan beberapa kali mengunjungi sejumlah desa di Tiongkok.
Di sana saya menyaksikan langsung bagaimana keuletan, kerja keras, inovasi dan fokus petani serta pejabat pemerintah Tiongkok dalam membangun desa.
Baca Juga: Belajar Program Makan Siang Bergizi dari Jepang yang Sudah Dimulai Sejak Ratusan Tahun Lalu
Juga membina petani serta pengembangan berbagai faktor produksi pertanian mereka. Intinya terletak pada faktor manusianya.
Bank Dunia dalam penelitiannya selama dua puluh tahun menyimpulkan, perubahan, kemajuan suatu bangsa dan negara ditentukan oleh, pertama inovasi dan kreativitas (berkontribusi mencapai 40 persen).
Kedua, jejaring (pergaulan yang luas, lintas bangsa dan negara, lintas agama, lintas ras dan suku, berkontribusi 30 persen).
Ketiga, kemampuan menciptakan dan memanfaarkan teknologi baru dan terbarukan (berkontribusi 20 persen).
Keempat, kekayaan sumber daya alam, berkontribusi hanya 10 persen.
Baca Juga: Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara
Delapan puluh persen keberhasilan individu maupun bangsa ditentukan oleh karakter/sikap mental/kepribadian.
Itulah sebabnya, mengapa daerah atau negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar, ternyata kebanyakan justru miskin.
Sulit berubah atau diajak berubah, sulit maju dan tidak meratanya kesejahteraan yang berkeadilan.