kalimantan-timur

Fender Jembatan Mahakam Belum Dibangun, Nasib Alur Mahakam di Tangan Gubernur

Indra Zakaria
Rabu, 19 Maret 2025 | 12:00 WIB
MASIH DILEMA. Rencana penutupan alur Sungai Mahakam belum bisa direalisasikan. Pemerintah harus berhitung secara cermat terkait dampak yang akan ditimbulkan.

 

Kondisi Jembatan Mahakam I yang masih rawan pasca tertabrak oleh kapal ponton beberapa waktu lalu, masih belum juga mendapat ganti fender dari pihak yang bertanggung jawab.

Kondisi inipun semakin mengkhawatirkan, di mana jika terjadi senggolan maka jembatan tersebut akan langsung menabrak tiang jembatan, yang bisa saja berakibat fatal hingga rubuhnya jembatan. Melihat hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim pun berencana melakukan penutupan alur bawah sungai Mahakam di Jembatan I untuk beberapa waktu.

Baca Juga: Kata Wagub Tahun Depan Semua Warga Kaltim Dicover BPJS Kesehatan

Namun situasi itu belum bisa dilakukan. Masih menunggu instruksi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud. Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dishub Kaltim, Irhamsyah. Dia menyebut alur pelayaran Sungai Mahakam termasuk alur kelas satu dan berada di bawah kewenangan penuh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

“Namun, karena ini menyangkut keselamatan dan dampaknya cukup luas, maka Dishub tetap diminta ikut mengatur sesuai arahan gubernur,” tegasnya.

Beragam komentar pun turut mencuat. Antara kepentingan keselamatan infrastruktur jembatan dan kelangsungan ekonomi para pekerja pelayaran. Pihak yang mendukung penutupan menyoroti potensi bahaya bagi pengguna jalan.

Sementara pihak yang menolak mengkhawatirkan dampaknya terhadap mata pencaharian warga yang bergantung pada lalu lintas sungai. 
Iing, sapaan akrabnya, pun menegaskan bahwa secara struktur, Jembatan Mahakam I masih tergolong aman berdasarkan hasil evaluasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Namun, hilangnya fender jembatan pascakecelakaan menjadi perhatian serius.

“Fender adalah pelindung vital. Saat ini tidak ada, dan itu menjadi tanggung jawab KSOP. Pemasangannya harus segera dilakukan karena menyangkut keselamatan,” tegasnya. Terkait waktu pemasangan, Iing menyebut perusahaan yang sebelumnya mengerjakan fender masih akan bertanggung jawab.

Pembentukan tim percepatan juga telah dibahas agar proses berjalan lebih cepat. Meski dinyatakan masih aman, Dishub mengingatkan bahwa Jembatan Mahakam I kini hanya bisa menahan beban maksimal sekitar 50 hingga 70 persen dari kapasitas idealnya.

“Oleh karena itu, keputusan apapun terkait alur pelayaran harus mempertimbangkan aspek keselamatan secara menyeluruh,” pungkasnya. (mrf/nha)

 

Tags

Terkini