kalimantan-timur

Beras Aman hingga Juli, Balikpapan Jadi Pusat Distribusi Pangan Indonesia Timur

Jumat, 11 April 2025 | 06:59 WIB

BALIKPAPAN – Warga Kota Balikpapan tak perlu khawatir soal ketersediaan beras. Dinas Perdagangan (Disdag) memastikan stok beras di kota ini masih aman setidaknya hingga tiga bulan ke depan, bahkan sampai Juli 2025.

Saat ini, Balikpapan memiliki cadangan beras sebanyak 4.000 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, sembari menunggu tambahan pasokan yang diperkirakan akan tiba pada Mei atau Juni mendatang dari Perum Bulog Kaltim-Kaltara.
“Insyaallah stok masih aman sampai Juli 2025,” ujar Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, Minggu (6/4).
Haemusri menyebut, Balikpapan bukan menghadapi krisis stok, melainkan tantangan fluktuasi harga. "Masalahnya bukan di ketersediaan barang. Stok selalu ada. Yang jadi perhatian adalah harga," ungkapnya.

Di balik dinamika harga, Balikpapan justru memegang peran penting dalam rantai distribusi pangan nasional. Kota ini kini diakui sebagai pintu masuk utama pasokan pangan untuk wilayah Indonesia Timur. Perannya bahkan semakin strategis dengan keterlibatan dalam proyek-proyek besar seperti RDMP Kilang Balikpapan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Balikpapan menjadi prioritas. Karena dari sinilah komoditas pangan untuk kawasan Indonesia Timur disalurkan,” tegas Haemusri.
Namun di sisi lain, ia mengakui Balikpapan belum mampu memproduksi beras sendiri dalam jumlah besar. Kota ini masih sangat bergantung pada suplai dari daerah produsen seperti Sulawesi dan Pulau Jawa.
“Distributor dari luar masuk ke Balikpapan, lalu barangnya didistribusikan lagi ke berbagai daerah. Inilah yang menjamin stok tetap aman,” jelasnya.
Meski stok beras stabil, Disdag tetap melakukan pengawasan intensif terhadap harga, terlebih menjelang hari-hari besar keagamaan yang biasanya diikuti lonjakan permintaan. Stabilitas harga menjadi perhatian utama pemerintah kota agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
“Karena stoknya aman, kami fokus mengawasi harga agar tidak melonjak. Terutama saat momen penting seperti Lebaran atau Natal nanti,” tutup Haemusri.

Tags

Terkini