PENAJAM – Krisis sampah di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), kini memasuki fase genting. Tumpukan limbah rumah tangga tak hanya merusak pemandangan, tetapi mulai menutup akses vital warga, khususnya jalan penghubung antara Desa Sukaraja dan Karangjawi.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Anggota Komisi I DPRD PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani. Ia menyuarakan keresahan masyarakat yang semakin frustrasi dengan lambannya penanganan persoalan sampah di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
“Saya tidak ingin menyalahkan siapa yang buang sampah sembarangan. Tapi faktanya, kondisi di lapangan memang sudah darurat. Sampah menumpuk di banyak titik, bahkan ada yang sampai menutup jalan,” kata Bijak saat diwawancarai belum lama ini.
Menurut Bijak, masyarakat Sepaku sudah lama mendesak agar pemerintah daerah membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sendiri di wilayah tersebut. Pasalnya, saat ini seluruh sampah masih harus diangkut ke TPA Buluminung di Penajam—jarak yang dinilai terlalu jauh dan tidak efisien.
“Volume sampah di Sepaku terus meningkat, apalagi dengan pembangunan kawasan IKN. Warga meminta solusi konkret: bangun TPA lokal dan tambahkan TPS di titik-titik strategis,” ujarnya.
Masalahnya tak berhenti pada ketiadaan TPA. Bijak juga menyoroti minimnya armada pengangkut yang beroperasi di wilayah Sepaku. Akibatnya, sampah dibiarkan menumpuk berhari-hari tanpa penanganan, memicu masalah kesehatan dan lingkungan.
“Jumlah armada saat ini jelas tidak cukup. Pemerintah harus turun tangan cepat. Mulai dari pendataan volume sampah hingga hitungan kebutuhan armada dan lokasi TPS. Semua harus berbasis data,” tegasnya.
Bijak mengaku sudah menyampaikan hal ini dalam pembicaraan informal dengan Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin. Ia menyatakan bahwa DPRD akan sepenuhnya mendukung alokasi anggaran untuk pengadaan armada dan pembangunan fasilitas pengelolaan sampah.
“Ini kebutuhan dasar masyarakat. Soal sampah bukan sekadar urusan estetika, tapi menyangkut kesehatan, kenyamanan, bahkan martabat daerah penyangga ibu kota negara,” tutupnya. (kim/adv)