kalimantan-timur

Tangguh Buktikan Perannya di Garda Depan, Kartini Masa Kini di Tengah Proyek RDMP Balikpapan

Jumat, 25 April 2025 | 21:35 WIB

PROKAL.co, Balikpapan — Semangat emansipasi yang diwariskan R.A. Kartini tak lagi sebatas wacana. Di tengah riuhnya pembangunan Proyek Strategis Nasional, perempuan-perempuan hebat justru tampil sebagai motor penggerak utama, termasuk di tubuh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), pelaksana Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Sosok seperti Mayapati Husni, Vice President Project Control & Quality Assurance (PCQA) PT KPB, menjadi representasi nyata dari kepemimpinan perempuan dalam proyek berskala raksasa ini. “Perempuan bukan lagi pelengkap. Kami adalah bagian dari pengambil keputusan, penentu arah, sekaligus penjaga nilai-nilai keselamatan dan keberlanjutan,” ujar Mayapati tegas.

Di bawah kepemimpinannya, sederet penghargaan bergengsi berhasil diraih. Mulai dari predikat Most Valuable PIC (MVP) dalam manajemen risiko oleh PT KPI, hingga penghargaan Platinum dalam program perbaikan berkelanjutan tahun 2024. Baginya, pencapaian itu bukan hanya soal trofi, tapi bukti bahwa integritas dan visi perempuan mampu menjadi fondasi keberhasilan.

Dari sisi komunikasi dan hubungan pemangku kepentingan, kiprah perempuan juga tak bisa dipandang sebelah mata. Siti Fauzia, yang menjabat sebagai Pjs. Manager Communication & Stakeholder Relations sejak akhir 2023, mengaku tantangan mengelola komunikasi proyek sebesar RDMP bukan perkara ringan.

“Koordinasi lintas fungsi, tenaga kerja dalam jumlah besar, serta tenggat waktu yang ketat adalah ujian harian kami. Namun, dengan strategi komunikasi yang matang dan pendekatan HSSE sebagai fondasi, tantangan itu kami jawab dengan solusi,” jelas Fauzia.

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan komunikasi berdampak langsung pada kelancaran proyek. “Alhamdulillah, sejumlah program kami mendapat pengakuan nasional. Tapi yang terpenting, kami menjaga kepercayaan publik dan stakeholder terhadap proyek ini,” imbuhnya.

Fauzia pun mengenang warisan Kartini sebagai pemantik semangat. “Kini, perempuan punya ruang untuk tumbuh dan memimpin, termasuk di BUMN. Namun, tantangan stereotip masih nyata. Maka, tugas kita adalah membuktikan bahwa kelembutan dan kepemimpinan bisa berjalan beriringan,” ucapnya sambil menyemangati generasi muda perempuan untuk tak ragu terjun ke sektor energi.

Saat ini, jumlah pekerja perempuan di lingkungan PT KPB mencapai 12,8 persen dari total 1.512 karyawan. Meski minoritas, kontribusi mereka terasa kuat, baik di bidang teknis maupun non-teknis.

Asep Sulaeman, VP Legal & Relation PT KPB, menegaskan bahwa perusahaan terus menciptakan ruang kerja yang inklusif. Salah satunya melalui kampanye Woman Positive Safety Intervention (WPSI), yang menekankan pendekatan empatik dalam membangun budaya keselamatan kerja.

“Kehadiran perempuan membawa nuansa komunikasi yang lebih persuasif. Ini bukan sekadar peran tambahan, tapi kekuatan strategis,” tegas Asep.

Bagi Asep, Hari Kartini adalah pengingat bahwa kemajuan proyek ini dibangun atas kerja sama semua pihak, tanpa memandang gender. “Semangat para perempuan inilah yang membuat proyek ini terus melaju—menuju kemandirian energi bangsa,” pungkasnya.

Tags

Terkini