PROKAL.co, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan kembali menunjukkan taringnya di sektor energi nasional. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini sukses mengirimkan produk unggulan lumpur pengeboran Smooth Fluid (SF-05) ke PT Medco E&P Grissik Limited yang beroperasi di Sumatera Selatan. Tak tanggung-tanggung, pengiriman perdana ini langsung mencapai 3.000 barrel.
Acara seremoni pelepasan dilakukan secara simbolis di Filling Station SF-05, menjadi penanda nyata bahwa sinergi antar lini bisnis Pertamina berjalan semakin solid.
“Ini bukan sekadar pengiriman produk, tapi juga bentuk nyata sinergi yang terus kami bangun. Kami sangat bangga bisa berkontribusi dengan produk yang berkualitas dan andal,” ujar Alfiadi Teguh Kurniawan, Manager Refinery Business Optimization (RBO) PT KPI Unit Balikpapan.
Produk SF-05 yang dikembangkan di unit Hydrocracking A & B ini memiliki kapasitas produksi hingga 44.000 barrel per bulan. Dikenal sebagai High Performance Drilling Fluid, lumpur pengeboran ini merupakan jenis Non-Aqueous Base Fluid (NABF), cocok untuk aktivitas pengeboran dengan standar tinggi seperti yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan hulu migas.
Manager Key Account PT Pertamina Lubricants, Niken Dyah Palupi, juga menyoroti pencapaian ini sebagai awal yang menjanjikan. “April ini kita bisa menembus angka 3.000 barrel. Harapannya, kolaborasi ini terus berlanjut dengan inovasi-inovasi baru yang bisa kita kembangkan bersama,” ucapnya.
Yang menarik, meskipun ini adalah pengiriman perdana ke Medco E&P, sebenarnya SF-05 bukan produk baru. Sejak mulai diproduksi secara kontinu pada 2005, produk ini sudah mencatat capaian luar biasa, dengan realisasi lifting tertinggi mencapai 201 juta barrel sepanjang 2023. Permintaan yang terus meningkat jadi bukti kepercayaan pasar terhadap kualitas SF-05.
Perwakilan PT Synergi Perkasa Sejahtera, Coki, turut menyampaikan optimisme serupa. “Kami berharap tahun ini volume pengiriman dan jangkauan pelanggan bisa terus bertambah. Potensinya besar, dan kami siap berkolaborasi lebih jauh,” ungkapnya.
Keberhasilan pengiriman perdana ini bukan hanya menandai kuatnya koordinasi internal di tubuh Pertamina, tapi juga membuka pintu kemitraan yang lebih luas dengan berbagai perusahaan migas. Di tengah tantangan sektor energi global, langkah-langkah seperti ini menjadi bukti bahwa inovasi, efisiensi, dan kolaborasi masih menjadi kunci utama keberhasilan industri dalam negeri.