kalimantan-timur

Kilang Balikpapan Gelar Grand Safety Talk, Ribuan Pekerja Siap Jalani Pemeliharaan Rutin

Kamis, 19 Juni 2025 | 18:18 WIB

PROKAL. co, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar kegiatan Grand Safety Talk sebagai pembuka resmi agenda pemeliharaan rutin Kilang Balikpapan I. Kegiatan yang berlangsung di area operasional Jalan 400-BPP 1 ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat budaya keselamatan kerja menjelang pengerahan ribuan pekerja selama proses pemeliharaan besar.

General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, dalam sambutannya menekankan pentingnya kedisiplinan dan kesadaran kolektif terhadap keselamatan kerja. Ia mengingatkan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

“Mari saling mengingatkan, pahami tugas masing-masing, dan patuhi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Golden Rules. Jangan lupa, yel-yel kita: Datang Selamat, Pulang Selamat Bersama-sama,” ujarnya di hadapan jajaran manajemen dan ratusan pekerja.

Kegiatan ini juga ditandai dengan seremoni penyerahan dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) secara simbolis, sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan kerja di lapangan.

Pemeliharaan rutin Kilang Balikpapan I dijadwalkan berlangsung selama 33 hari, dari 16 Juni hingga 18 Juli 2025. Dalam laporan teknisnya, Ryan Aryanto, Manager Turn Around PT KPI Unit Balikpapan, menyampaikan skala pekerjaan yang cukup besar, mencakup peralatan stationary, instrumentasi, rotating, dan electrical.

“Kami mengerahkan lebih dari 3.200 tenaga kerja dari 44 kontraktor. Seluruh pekerjaan akan dilakukan dalam sistem dua shift, 24 jam penuh setiap hari,” jelasnya.

Ryan menyebut kesiapan pelaksanaan telah mencapai angka optimal: manpower 80%, material 96%, dan peralatan serta dokumen pendukung lainnya seperti SIKA dan JSA sudah mencapai 100%. Selain itu, sistem Equipment Release Card (ERC) juga diterapkan guna memastikan pelepasan peralatan tercatat dan terkendali secara sistematis.

“Target kami jelas: on time, on budget, on safety, dan on quality. Semua disiapkan untuk mewujudkan kilang yang aman, efisien, dan ramah lingkungan,” tambah Ryan.

Turut memberikan arahan dalam kegiatan ini, Vice President HSSE PT KPI, Wenny Ipmawan, mengingatkan bahwa keselamatan kerja bukan hanya urusan prosedural, melainkan soal keberanian dan kepedulian.

“Jangan ragu melakukan safety intervention. Banyak insiden terjadi karena tidak ada yang berani bertindak ketika melihat potensi bahaya,” tegas Wenny.

Dengan banyaknya pekerjaan berisiko tinggi seperti aktivitas di ruang terbatas (confined space) dan ketinggian, Wenny menekankan pentingnya penggunaan APD lengkap dan kepatuhan mutlak terhadap prosedur kerja aman.

Lebih jauh, ia juga menyentuh aspek emosional dari pentingnya keselamatan, dengan mengingatkan bahwa di balik setiap pekerja, ada keluarga yang menanti di rumah.

“Kita tidak hanya bekerja untuk perusahaan, tapi juga untuk anak-anak yang menunggu ayahnya pulang. Jangan sampai yang kembali justru kabar duka,” ucapnya penuh haru.

Wenny menutup arahannya dengan menyerukan komitmen terhadap 10 Corporate Life Saving Rules (CLSR) dan budaya saling peduli antarpekerja.

“Bekerja aman adalah bentuk cinta tertinggi kita untuk keluarga. Mari pulang dengan senyum, bukan dengan tangis,” pungkasnya.

Tags

Terkini