PROKAL.co, Balikpapan — Suasana berbeda terasa di lingkungan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Senin (7/7), saat ratusan anak berkumpul di Masjid As-Salaam. Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, PT Angkasa Pura Indonesia menggelar Tabligh Akbar yang dirangkai dengan penyaluran bantuan pendidikan bagi anak-anak yatim dan keluarga prasejahtera.
Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh jajaran manajemen Angkasa Pura, perwakilan anak perusahaan, mitra kerja bandara, hingga tokoh masyarakat sekitar. Turut hadir Ustadz Agus Khairul Huda, Lc., yang membawakan tausiah seputar pentingnya berbagi dan menumbuhkan empati, terlebih kepada anak-anak yang hidup dalam keterbatasan.
Sebanyak 270 paket perlengkapan sekolah dibagikan kepada anak-anak dari tiga kelurahan yang berada di sekitar kawasan bandara, yakni Damai Bahagia, Sungai Nangka, dan Sepinggan Raya. Isinya cukup lengkap, mulai dari tas sekolah, buku tulis, alat tulis, hingga perlengkapan penunjang lainnya.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Iwan Novi Hantoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang rutin digelar. Menurutnya, momen 10 Muharram yang dikenal sebagai "Lebaran Anak Yatim" menjadi saat yang tepat untuk memperkuat kepedulian sosial.
“Ini bukan sekadar bentuk bantuan materi, tapi juga wujud kasih sayang dan semangat kebersamaan. Semoga anak-anak ini bisa lebih semangat belajar dan percaya diri menggapai masa depan,” ujar Iwan di sela kegiatan.
Ia menambahkan, perusahaan tak hanya fokus pada pelayanan penerbangan semata, tapi juga berupaya tumbuh bersama masyarakat sekitar. CSR yang dijalankan Angkasa Pura Indonesia mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelestarian lingkungan.
“Kami ingin hadir tak hanya sebagai operator bandara, tapi juga sebagai bagian dari solusi sosial. Masyarakat sekitar harus ikut merasakan dampak positif dari keberadaan kami,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ustadz Agus, diiringi senyum ceria anak-anak penerima bantuan yang tampak antusias membawa perlengkapan sekolah barunya. Sebuah awal tahun hijriah yang tak hanya bermakna spiritual, tapi juga menebar manfaat nyata bagi sesama.