kalimantan-timur

Dorong Kesadaran K3 dan Kesehatan Mental di Kalangan Pekerja Muda

Kamis, 24 Juli 2025 | 18:30 WIB

BPJS Ketenagakerjaan terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui berbagai program promotif dan preventif yang inovatif dan relevan. Salah satu inisiatif terbaru adalah penyelenggaraan webinar bertajuk “Toxic atau Asik? Sehat Mental, Kerja Maksimal” yang digelar secara hybrid di Plaza BPJAMSOSTEK dan disiarkan langsung melalui kanal Instagram dan TikTok resmi @bpjsketenagakerjaan.

Webinar ini diikuti lebih dari 250 pekerja Gen Z secara langsung dan disambut antusias oleh ribuan penonton daring. Menghadirkan narasumber inspiratif, dr. Tirta Mandira Hudhi, serta dimoderatori oleh penyiar ternama Kemal Mochtar, acara ini menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja sebagai bagian dari budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pekerja, khususnya generasi milenial dan Gen Z, akan pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

“Melalui kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen tidak hanya memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja dan kematian, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental sebagai bagian dari strategi pencegahan risiko kerja,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan, Erfan Kurniawan, menambahkan bahwa upaya peningkatan kesadaran terhadap K3 dan kesehatan mental sangat relevan dengan kondisi lapangan, terutama di wilayah-wilayah industri dan perkebunan yang didominasi pekerja usia produktif.

“Di Kalimantan, kami melihat langsung bagaimana tekanan kerja dan kondisi lapangan dapat berdampak pada kesehatan mental para pekerja. Maka dari itu, pendekatan promotif dan preventif menjadi sangat penting, agar pekerja kita tidak hanya terlindungi secara fisik, tetapi juga mental,” ujar Erfan.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan perusahaan, pemerintah daerah, serikat pekerja, dan komunitas lokal, untuk membangun budaya K3 yang berkelanjutan. “Pekerja berhak bebas cemas saat berjuang dan bekerja keras. Ketenangan mental adalah pondasi dari produktivitas,” tambahnya.

Webinar ini merupakan kick off dari rangkaian program Promotif dan Preventif Tahun 2025 dengan tema besar “Bersama BPJS Ketenagakerjaan, Membangun Budaya K3 untuk Mencegah Kecelakaan Kerja”. Rangkaian kegiatan selanjutnya mencakup program Pasar Budaya K3, penyediaan sarana K3, pelatihan K3 untuk sektor kesehatan, workshop K3 dasar, hingga pelatihan defensive driving.

Seluruh rangkaian kegiatan ini juga menjadi bentuk kolaborasi strategis BPJS Ketenagakerjaan bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI, International Labour Organization (ILO), serta Serikat Pekerja untuk memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja secara nasional.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang konsisten dalam penerapan K3, BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan penghargaan kepada Penerima Kerja Bukan Upah (PKBU) kategori Plat Merah dan Platinum yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja di lingkungan mereka.

Melalui program ini, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan misinya tidak hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai penggerak lahirnya generasi pekerja yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. 

Tags

Terkini