SAMARINDA- Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), tengah merancang arah kebijakan baru untuk melibatkan sektor swasta secara lebih aktif dalam pembangunan kepemudaan melalui skema corporate social responsibility (CSR).
Meski hingga saat ini kolaborasi formal belum sepenuhnya terjalin, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyebut payung arah kebijakan sudah terbentuk dan komunikasi antarpihak mulai dibangun.
“Secara langsung memang belum ada kolaborasi formal dengan pihak swasta, tetapi arahan pimpinan sudah jelas. CSR harus bisa diarahkan untuk mendukung program-program kepemudaan,” ujar Rusmulyadi. Ia menegaskan, partisipasi dunia usaha bukan hanya sebagai pendukung, tetapi sebagai bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia di daerah.
Arahan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur pun menegaskan pentingnya CSR tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga untuk penguatan kapasitas generasi muda di Benua Etam.
Dispora Kaltim juga saat ini tengah menyusun sistem pendataan program kepemudaan yang lebih sistematis dan terstruktur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa program-program yang ditawarkan kepada dunia usaha memiliki basis data dan arah yang jelas.
“Kita sedang dorong kabupaten/kota menyusun data program kepemudaan secara komprehensif, agar saat bertemu dengan pihak perusahaan, arah kolaborasinya lebih konkret dan terukur,” tambahnya.
Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Dispora Kaltim berharap pembangunan pemuda tidak semata mengandalkan APBD, tetapi juga mendapat energi baru dari keterlibatan dunia usaha. (adv/dispora/i)