PENAJAM — Ribuan peluang kerja resmi dibuka di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Melalui gelaran Job Fair 2025, Pemerintah Kabupaten PPU memberikan akses langsung antara pencari kerja dan perusahaan pencari tenaga kerja. Acara ini berlangsung dua hari, 13–14 Agustus 2025, di Gedung Graha Pemuda, dan menjadi angin segar bagi ribuan pencari kerja di tengah kompetisi dunia kerja yang semakin ketat.
Dibuka langsung oleh Bupati PPU, H. Mudyat Noor, kegiatan ini diikuti oleh puluhan perusahaan lintas sektor. Hadir pula jajaran Forkopimda, para kepala OPD, serta tokoh-tokoh strategis di daerah. Dari sektor perbankan hingga konstruksi, dari perhotelan hingga perkebunan — sebanyak 29 perusahaan membuka 1.104 lowongan kerja.
“Kami hadir bukan hanya menawarkan lapangan kerja, tapi membuka masa depan,” tegas Kepala Disnakertrans PPU, Marjani, dalam laporan pembukaannya.
Dalam sambutannya, Bupati Mudyat Noor menekankan bahwa era baru tenaga kerja menuntut lebih dari sekadar ijazah.
“Hari ini bukan soal siapa yang punya koneksi, tapi siapa yang siap. Dunia kerja kini butuh integritas, semangat belajar, dan kemauan untuk tumbuh. Job Fair ini adalah panggung awal. Ambillah,” ujarnya, memotivasi ratusan peserta yang hadir.
Tak sekadar seremoni, suasana pembukaan diwarnai penampilan seni budaya lokal, yang memadukan semangat tradisi dan modernitas — simbolisasi akan kesiapan generasi muda PPU menghadapi tantangan zaman.
Setelah gong dibunyikan sebagai tanda pembukaan resmi, rombongan pimpinan daerah meninjau satu per satu booth perusahaan. Para pencari kerja, sebagian datang dari luar daerah, tampak membawa map berisi berkas lamaran sambil berburu peluang dan mengikuti wawancara langsung di lokasi.
Salah satu peserta, Indah (22), lulusan SMK asal Babulu, mengaku antusias dan berharap bisa langsung diterima.
“Senang banget bisa langsung daftar tanpa harus ke kantor perusahaan. Saya siapkan semua berkas dari seminggu lalu. Mudah-mudahan dapat kerja di bidang perhotelan,” ujarnya.
Job Fair 2025 bukan sekadar acara tahunan, tapi bagian dari strategi nyata pemerintah daerah dalam mengurangi pengangguran terbuka, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
“Kegiatan ini jadi jembatan konkret antara dunia pendidikan, pencari kerja, dan dunia industri. Kita ingin anak-anak muda PPU tidak hanya siap kerja, tapi juga bisa bersaing secara nasional,” ujar Bupati.
Disnakertrans memastikan bahwa kegiatan ini akan terus dievaluasi dan dikembangkan, termasuk kemungkinan menjadikannya agenda rutin dua kali setahun, dengan melibatkan lebih banyak perusahaan dan memperluas bidang pekerjaan. (bs/adv)