SAMARINDA- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mencari cara efektif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Salah satu pendekatan yang dinilai berhasil adalah menghadirkan mantan pengguna narkoba yang telah pulih untuk berbagi pengalaman langsung kepada peserta.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, menuturkan metode ini sudah rutin dijalankan sejak empat tahun terakhir. Program pencegahan ini melibatkan sinergi banyak pihak, di antaranya kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), serta dinas kesehatan.
“Kami sengaja memadukan materi resmi dari lembaga terkait dengan kisah nyata. Informasi teknis yang akurat penting, tapi cerita personal dari para penyintas narkoba bisa menyentuh sisi emosional peserta,” ujarnya.
Menurut Hasbar, para pemuda yang mendengar langsung bagaimana narkoba merusak kesehatan, meruntuhkan mental, hingga menghancurkan relasi sosial, akan lebih mudah tersadar tentang bahaya yang mengintai. “Pesan pentingnya bukan hanya bahwa narkoba bisa merusak masa depan, tetapi juga bahwa jalan untuk pulih selalu ada jika ada tekad dan dukungan,” tambahnya.
Dispora Kaltim konsisten menggelar program ini di seluruh kabupaten/kota di Kaltim, bahkan sempat membawa kegiatan serupa ke luar negeri. Meski demikian, urusan penindakan kasus tetap menjadi kewenangan BNN dan dinas kesehatan, sementara Dispora fokus pada pencegahan melalui edukasi.
Selain mengedukasi soal bahaya narkoba, Dispora Kaltim juga membekali pemuda dengan program pengembangan diri, seperti pelatihan wirausaha, penguatan keterampilan hidup (life skill), hingga pembentukan wadah kepemudaan. “Harapannya, anak muda Kaltim tidak hanya terhindar dari narkoba, tetapi juga mampu berkembang menjadi generasi mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya. (adv/disporakaltim/i)