Penajam - Lahan tambak seluas 5.294 Hektare (Ha) di Penajam Paser Utara (PPU) dinyatakan tidak produktif. Hal ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah keputusan pemilik tambak untuk meninggalkan pekerjaan budi dayanya karena keterbatasan akses jalan menuju tambak dan usia yang tidak lagi produktif.
Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Jamaluddin lantas mendorong Dinas Perikanan (Diskan) untuk menggencarkan edukasi dan rutin memberikan motivasi kepada masyarakat, khususnya pemilik tambak agar mau mengelola kembali lahannya menjadi produktif.
“Kita telah mendengarkan permasalahannya yang disampaikan Diskan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) lalu. Jadi kita dari komisi II mendorong Diskan giat edukasi, tapi tidak sekedar mengajak dan menyuruh saja, melainkan turut memberikan bantuan,” ujarnya belum lama ini.
Selain menyampaikan edukasi dan motivasi, Diskan juga diminta untuk melakukan pendataan terkait permasalahan yang tengah dihadapi pemilik tambak, baik dari segi infrastruktur hingga kendala teknis dalam proses budi daya.
Ia menilai data itu sangat penting untuk merumuskan solusi yang efektif dan sesuai dengan kondisi riil yang dihadapi para petambak di lapangan.
“Jadi kita minta lakukan pendataan terkait permasalahan apa saja yang dihadapi oleh pemilik tambak agar bisa ditindaklanjuti,” terang Jamaluddin.
Upaya memproduktifkan kembali ribuan Ha tambak itu dinilai sangat krusial bagi daerah karena dapat mendukung salah satu program nasional, yaitu soal ketahanan pangan, sehingga Diskan diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Ini penting dilakukan karena komoditas ikan termasuk bagian dari ketahanan pangan, sejalan dengan Inpres dan visi misi kepala daerah soal kesejahteraan rakyat,” tukasnya.(or41)