PENAJAM –Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menerapkan kurikulum berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di sekolah-sekolah sejak tahun ajaran ini.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, mengatakan, kurikulum ini merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 (K-13) yang disempurnakan dengan Kurikulum Merdeka, dengan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning.
Ia menjelaskan bahwa penerapan AI dalam kurikulum bertujuan agar siswa tidak hanya memahami materi secara permukaan, tetapi juga memahami filosofi di balik ilmu yang dipelajari, seperti matematika, literasi, dan numerasi.
“Kurikulum ini bukan hal baru, tapi melengkapi K-13 dengan Kurikulum Merdeka. Pendekatannya pembelajaran mendalam, atau deep learning. Anak-anak diajak memahami filosofi belajar, kenapa mereka belajar matematika, literasi, dan numerasi,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Diketahui, Disdikpora PPU telah menerapkan kurikulum berbasis AI pada beberapa sekolah yang telah siap. Seperti di Sekolah Dasar (SD) Negeri 13, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5, dan SMP Negeri 1 PPU.
Andi juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan sebagai bagian dari Asta Cita Presiden RI. Menurutnya, penerapan AI merupakan bagian dari upaya menyongsong transformasi digital di dunia pendidikan yang makin tak terhindarkan.
“Ini bagian dari harapan Asta Cita Presiden tentang digitalisasi. Maka mulai tahun ini, pembelajaran berbasis AI harus mulai dilaksanakan di sekolah-sekolah,” tambahnya.
Dalam penerapannya, teknologi AI digunakan dalam kegiatan pembelajaran seperti coding dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Pelatihan untuk guru juga telah dilakukan agar semua pendidik siap mengimplementasikan kurikulum baru ini di kelas.
Melalui kurikulum berbasis AI ini, Disdikpora PPU berharap siswa-siswi di daerah tidak tertinggal dari segi teknologi dan mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.
“Semua guru dilatih, dan pelatihan masih terus berjalan untuk coding dan pembelajaran mendalam. Kan kita lihat, anak-anak mulai dari SD kelas 1, bahkan TK pun sudah melek teknologi melalui smartphone,” jelas Andi. (kim/adv)