kalimantan-timur

Balikpapan Jadi Tuan Rumah Indonesia Menari 2025, Hadirkan 540 Peserta

Sabtu, 27 September 2025 | 18:05 WIB

 

PROKAL.co, BALIKPAPAN- Setelah vakum selama empat tahun akibat pandemi, ajang Indonesia Menari akhirnya kembali digelar pada 2025. Kota Balikpapan terpilih sebagai salah satu dari 11 kota penyelenggara event tahunan yang digagas oleh program Indonesia Kaya.

Syahrul Darmawan dari tim Indonesia Kaya menjelaskan, sejak pertama kali digelar pada 2012, Indonesia Menari sudah memasuki edisi ke-10. Meski sempat terhenti pada 2020 dan hanya berlangsung virtual di 2021, tahun ini perhelatan kembali hadir dengan konsep baru yang lebih segar.

“Indonesia Menari kami desain sebagai gerakan untuk mendekatkan seni tradisi dengan kehidupan sehari-hari. Karena itu, kami kemas di dalam mall dengan nuansa modern dan menyenangkan. Kami juga menggandeng talenta muda seperti Batara dari Suarga Loka sebagai koreografer dan Firex untuk aransemen musik,” ujarnya, di Depan CAN Coffee Food Court Grand City, pada hari Sabtu, 27 September 2025.

Balikpapan dipilih mewakili Pulau Kalimantan setelah melalui survei venue di beberapa kota. Dari total 1.000 pendaftar, panitia menetapkan 540 peserta yang lolos verifikasi untuk tampil di pusat perbelanjaan pada 12 Oktober 2025 mendatang.

“Awalnya kami batasi 500 peserta, tapi antusiasme sangat tinggi hingga waiting list. Setelah koordinasi dengan mall, kuota bisa ditambah menjadi 540 peserta,” kata Syahrul.

Indonesia Menari 2025 akan berlangsung serentak di 11 kota: Jakarta, Bekasi, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Manado, Makassar, dan Balikpapan. Acara dimulai pukul 13.00 WIB dan 14.00 WITA.

Para peserta yang terdiri dari grup beranggotakan 5–7 orang akan tampil di berbagai lantai mall. Juri akan menilai koreografi, kekompakan, hingga kualitas gerakan sebelum memilih tim terbaik yang melaju ke babak final di atrium utama.

Hadiah yang diperebutkan mencapai Rp15 juta untuk juara pertama, Rp12,5 juta bagi juara kedua, dan Rp3 juta untuk juara ketiga.

Syahrul menambahkan, konsep yang diusung setiap tahun selalu berbeda, baik dari aransemen musik maupun koreografi, namun tetap berakar pada tari tradisi. “Tujuannya agar generasi muda terus merangkul budaya tradisi melalui kemasan yang modern dan relevan,” tutupnya.

Tags

Terkini