PROKAL.co, Balikpapan – Ketua Komisi X DPR RI yang juga Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian, terus menunjukkan komitmennya mendorong transformasi pendidikan. Kali ini, ia menginisiasi pelatihan bertajuk “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran: Strategi dan Best Practice untuk Guru”, yang digelar di Ballroom Platinum Hotel Balikpapan, Minggu (28/9).
Dalam sambutannya, Hetifah menegaskan pentingnya penguasaan teknologi oleh para pendidik, khususnya di era revolusi industri 4.0 yang kian menuntut pembelajaran inovatif dan adaptif. Artificial Intelligence (AI), menurutnya, bukanlah ancaman, melainkan peluang besar untuk memperkuat peran guru di ruang kelas.
“AI tidak akan menggantikan guru, tetapi justru memperkaya metode mengajar. Dengan dukungan teknologi, guru bisa lebih fokus pada hal-hal esensial: membimbing, menginspirasi, dan menciptakan suasana belajar yang kreatif,” ujar Hetifah di hadapan peserta yang berjumlah lebih dari 100 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Balikpapan.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya Hanif Fakhrurroja dari BRIN dan Bambang Herlandi, Duta Teknologi Kemendikdasmen 2024 sekaligus guru di SMKN 2 Balikpapan. Hadir pula Murni, Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, serta Nuzul Husnah yang memandu jalannya diskusi sebagai moderator.
Para guru terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi, terutama saat berbagi praktik terbaik penggunaan AI dalam aktivitas pembelajaran di kelas. Salah satu peserta, Rahma, guru SD di Balikpapan, mengaku pelatihan ini membuka perspektif baru.
“Selama ini kami masih bingung bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam materi ajar. Setelah ikut pelatihan ini, saya jadi lebih percaya diri memanfaatkan AI untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif,” ungkapnya.
Hetifah berharap pelatihan ini menjadi titik awal percepatan literasi teknologi di kalangan guru, khususnya di Kalimantan Timur. Ia menekankan pentingnya kesiapan tenaga pendidik dalam menyambut era digital.
“Kita ingin semua guru di Kaltim melek teknologi. Bila guru siap dan adaptif, maka pendidikan kita akan melesat jauh ke depan. Inilah kunci untuk mencetak generasi unggul di masa depan,” tegasnya.