PROKAL.co, PASER – PT Indika Energy Tbk. (Indika Energy), perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi, menorehkan capaian gemilang lewat keberhasilan menuntaskan Indika Energy Mangrove Program In Action (IMPACT). Program yang digulirkan sejak 2023 tersebut secara resmi ditutup melalui seremoni di Desa Tajur, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Hasilnya sangat memuaskan melampaui target, yakni rehabilitasi ekosistem mangrove seluas 250 hektar dan penanaman 324.200 bibit mangrove.
Direktur Utama Indika Energy, Azis Armand, mengtakan, program IMPACT merupakan wujud kolaborasi erat antara Indika Energy, Pemerintah Kabupaten Paser, serta kelompok masyarakat penggerak di sembilan desa pesisir. Inisiatif ini berfokus pada restorasi ekosistem mangrove, peningkatan serapan karbon, dan perlindungan keanekaragaman hayati, sekaligus memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pesisir. "Tiga Tahun, Tiga Tahap, Satu Komitmen. Laporan penutupan program menunjukkan kemajuan signifikan dari tahun ke tahun," kata Azis Armand.
Ia menambahkan, Tahun 2023 menjadi tahap awal pembelajaran dengan fokus pada pelatihan masyarakat dan proyek percontohan di lahan 35 hektar, menanam 46.600 bibit. Dilanjut Tahun 2024, setelah kapasitas teknis meningkat, program meluas menjadi 115 hektar dengan 141.100 bibit tertanam. "Kemudian Tahun 2025, target akhir kami tuntaskan. 100 hektar tambahan dengan 136.500 bibit," sambungnya.
Lebih detail, Azis menjelaskan bahwa secara keseluruhan, IMPACT berhasil merehabilitasi 250 hektar di sembilan desa penerima manfaat, yaitu Tajur, Baijaya, Riwang, Langgai, Seniung Jaya, Suliliran Baru, Laburan, Sungai Langir, dan Lori.
Program ini menanamkan jenis-jenis mangrove adaptif seperti Rhizophora mucronata dan Avicennia sp., yang efektif menahan abrasi dan beradaptasi terhadap salinitas tinggi.
Dampaknya langsung terasa. Fauna endemik seperti bekantan, kera ekor panjang, belangkas, dan berbagai jenis burung mulai kembali menghuni kawasan yang direstorasi. Ekosistem pesisir pun pulih, ditandai dengan meningkatnya populasi udang, kepiting, dan kerang, yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat.
Azis Armand menegaskan bahwa keberhasilan IMPACT adalah bagian dari strategi perusahaan untuk berinvestasi pada masa depan berkelanjutan.
“Pencapaian rehabilitasi 250 hektar ini bukan sekadar angka. Ini adalah langkah konkret Indika Energy membangun paru-paru biru di pesisir Paser. Penyangga ekosistem yang menyerap karbon, melindungi garis pantai, dan memberi manfaat lintas generasi,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Bupati Paser, dr. Fahmi Fadli, turut mengapresiasi sinergi lintas sektor tersebut. “Indika Energy dan masyarakat Paser telah menunjukkan bahwa konservasi bisa berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan. IMPACT bukan hanya menanam mangrove, tapi juga menumbuhkan kemandirian dan kesadaran ekologis di kalangan masyarakat pesisir,” tegasnya.
Selain aspek lingkungan, IMPACT juga meninggalkan warisan sosial. Lahirnya kelompok masyarakat penggerak mangrove yang kini mampu mengelola dan memantau kawasan secara mandiri. Pendekatan berbasis komunitas ini memastikan bahwa upaya rehabilitasi tidak berhenti di akhir proyek, tetapi terus berlanjut sebagai gerakan konservasi berkelanjutan di Paser.