SAMARINDA – Keterlambatan pembayaran beasiswa Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Gratispol (Beasiswa Pendidikan Tinggi Kaltim), sempat menghambat proses administrasi kampus, khususnya bagi mahasiswa baru. Akibatnya, sejumlah mahasiswa terpaksa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) secara mandiri karena dana beasiswa dari Pemprov Kaltim belum cair.
Situasi ini dialami oleh mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), terutama pada semester satu. Namun, masalah ini segera teratasi menyusul dicairkannya dana Gratispol dari Pemprov Kaltim sebesar Rp22,4 miliar pada Rabu (12/11/2025).
Ribuan Mahasiswa Akan Terima Pengembalian Dana
Rektor Universitas Mulawarman, Abdunnur, menyatakan bahwa proses pengembalian dana atau refund UKT akan segera dilakukan bagi mahasiswa yang terlanjur membayar. "Berdasarkan data sementara, sekitar 2.644 mahasiswa ini sudah membayar UKT lebih dahulu. Jadi mereka nanti akan menerima pengembalian dana atau refund," ujar Abdunnur kepada awak media.
Abdunnur menambahkan bahwa dana yang akan dikembalikan kepada mahasiswa akan utuh, tanpa adanya potongan. "Dana yang dikembalikan tentu sesuai, tanpa potongan," tegasnya.
Sementara itu, sebanyak 3.304 mahasiswa lainnya dinyatakan bebas UKT pada semester pertama karena belum sempat melakukan pembayaran saat proses pencairan dana Gratispol masih berlangsung.
Proses Refund Segera Berjalan
Saat ini, pihak Unmul masih melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan seluruh mahasiswa yang berhak menerima pengembalian dana tercatat dengan benar.
Abdunnur optimis proses refund tidak akan memakan waktu lama. "Proses refund tidak akan lama setelah pencairan ini. Kami sudah berpengalaman menangani pengembalian dana, terutama dalam program beasiswa lainnya," pungkasnya.
Perguruan Tinggi Lain Juga Menerima Pencairan
Selain Unmul, sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) di Kalimantan Timur lainnya juga telah menerima pencairan dana Beasiswa Gratispol.
Institusi yang turut menerima dana tersebut antara lain Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Politeknik Kesehatan Kemenkes Samarinda, Politeknik Pertanian Samarinda, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Balikpapan, dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan. (*)