kalimantan-timur

Mahasiswa Kukar Apresiasi Pencairan Beasiswa, Dorong Evaluasi dan Pelibatan dalam Mekanisme 2026

Senin, 17 November 2025 | 19:02 WIB
Ketua BEM Unikarta, Muhammad Ibnu Ridho (Istimewa)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Pencairan sisa pembayatan Beasiswa Kukar Idaman Tahun 2025 mendapat respons positif dari mahasiswa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ketua BEM Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Muhammad Ibnu Ridho menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Kukar yang telah merealisasikan pencairan tahap kedua pada Senin (17/11).

Ridho mengatakan, pencairan ini menjawab banyak keluhan mahasiswa, mulai dari tunggakan SPP hingga kebutuhan biaya kos yang tertunda. “Kawan-kawan sangat mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara karena dana yang ditunggu akhirnya mulai cair satu per satu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelum pencairan dilakukan, BEM Unikarta bersama mahasiswa telah melaksanakan konsolidasi dan menyiapkan aksi sebagai bentuk desakan. Hal itu dipicu oleh proses pencairan yang dinilai lamban dan menyebabkan banyak pertanyaan serta keluhan yang masuk melalui kanal resmi BEM maupun pesan pribadi.

“Prosedurnya sangat lamban. Itu yang membuat banyak keluhan masuk dan akhirnya memunculkan konsolidasi serta rencana aksi,” kata Ridho.

Meski demikian, dengan cairnya beasiswa, mahasiswa kini kembali mengevaluasi rencana aksi yang sebelumnya telah dijadwalkan. Melalui konsolidasi lanjutan ini, akan menetapkan tuntutan aksi hari Selasa (18/11) besok—yang fokus meminta Pemkab Kukar mengevaluasi mekanisme beasiswa agar persoalan keterlambatan tidak terulang pada tahun 2026.

Ridho menegaskan pentingnya pelibatan mahasiswa dalam proses penyusunan aturan maupun teknis pendistribusian beasiswa yang baru. Menurutnya, mahasiswa sebagai penerima langsung memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan program berjalan tepat sasaran.

“Kami berharap mahasiswa bisa dilibatkan dalam penyusunan mekanisme beasiswa tahun depan. Mulai dari tahap pembentukan aturan, evaluasi nominal, hingga jumlah penerima,” tegasnya.

Ia juga berharap jumlah penerima beasiswa sebanyak 4.015 orang dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan pada tahun depan. Ridho menyinggung perbincangan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dengan Mantan Perdana Menteri Singapura, Goh Chok Tong. Yang menekankan bahwa perkembangan suatu daerah ditetapkan dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Oleh karena itu, ia menilai beasiswa adalah salah satu instrumen penting dalam mengembangkan sumber daya manusia Kukar—khususnya di bidang pendidikan. Meski APBD Kukar tahun depan diperkirakan tidak setinggi tahun ini, Ridho menilai pendidikan tetap perlu diprioritaskan.

“Pengembangan SDM harus jadi perhatian utama. Beasiswa adalah salah satu jalannya,” tutupnya. (moe)

Terkini