kalimantan-timur

Kejar Target Desember 2025, SDN 022 Balikpapan Timur Jadi Kunci Pemerataan Akses

Senin, 17 November 2025 | 13:45 WIB

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan tak mengendurkan langkah dalam misi ambisius pemerataan akses pendidikan dasar. Fokus utama kini tertuju pada percepatan pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 022 Balikpapan Timur, sebuah proyek yang diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan sarana pendidikan di wilayah padat penduduk tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menyatakan optimisme tinggi. Progres pembangunan fisik SDN 022 kini sudah menembus angka di atas 50 persen dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada Desember 2025. “Progres pembangunan SDN 022 Balikpapan Timur saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen. Target kami, pembangunan gedung sekolah ini selesai pada Desember 2025,” tegas Irfan kepada media, belum lama ini.

Saat ini, meski sudah memiliki tiga rombongan belajar (Kelas 1, 2, dan 3), siswa SDN 022 terpaksa harus "menumpang" proses belajar mengajar di SDN 012 dan SDN 005 Balikpapan Timur karena ketiadaan gedung permanen.

Rampungnya proyek ini bukan hanya sekadar menambah bangunan, melainkan mengakhiri masa 'mengungsi' para murid. Irfan memastikan, begitu gedung siap, para siswa akan segera dipindahkan. “Setelah gedung SDN 022 selesai, para murid yang sementara belajar di sekolah lain akan dipindahkan ke sekolah ini. Tenaga pendidik, kepala sekolah, serta sarana belajar juga sudah kami siapkan,” jelasnya.

Pembangunan ini digerakkan oleh lonjakan populasi di Balikpapan Timur, khususnya kawasan permukiman baru, di mana fasilitas pendidikan dasar menjadi kebutuhan mendesak. Disdikbud bertekad memastikan setiap anak usia sekolah di sana bisa mengenyam pendidikan di sekolah negeri yang mudah dijangkau dan representatif.

Irfan Taufik kemudian memaparkan data yang menunjukkan urgensi percepatan ini. Menurut perhitungan ideal, sekitar 75 persen kebutuhan pendidikan dasar di Balikpapan seharusnya ditampung oleh sekolah negeri.

Namun, hingga saat ini, ketersediaan SD dan SMP negeri di kota minyak ini baru mampu melayani sekitar 60 persen dari kebutuhan ideal tersebut. Artinya, masih ada kesenjangan 15 persen yang harus segera ditutup oleh pemerintah daerah. “Artinya, jika ada 100 anak usia sekolah, maka 75 di antaranya harus difasilitasi oleh sekolah negeri. Kondisi ini menunjukkan masih adanya kesenjangan yang harus segera diatasi,” paparnya.

Untuk menutup kesenjangan tersebut, fokus pemerintah tidak hanya pada beton dan bata. Irfan menekankan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan juga mencakup peningkatan kualitas tenaga pendidik dan fasilitas belajar mengajar secara holistik.

Selain SDN 022, Disdikbud tengah menyusun rencana pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di kawasan Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan. Kedua wilayah ini juga mengalami lonjakan drastis jumlah siswa.

Inisiatif pembangunan USB ini bertujuan menyeimbangkan distribusi siswa, mencegah penumpukan di sekolah-sekolah "favorit" yang sering kali memicu daya saing yang tidak sehat.
Irfan Taufik menutup dengan sebuah visi: seluruh pembangunan sekolah dirancang dengan mengutamakan aspek kenyamanan dan keselamatan. Ini mencakup standar ruang belajar yang sehat, pencahayaan optimal, dan fasilitas sanitasi yang layak. “Kami ingin anak-anak belajar di lingkungan yang aman, bersih, dan menyenangkan. Pendidikan adalah pondasi pembangunan manusia. Dengan memperluas akses, kita sedang menyiapkan generasi Balikpapan yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Irfan.

Tags

Terkini