kalimantan-timur

BPBD Balikpapan Perkuat Kesiapsiagaan Kebakaran di Wilayah Utara, Personel Siaga 24 Jam dan Edukasi Masyarakat Ditingkatkan

Kamis, 27 November 2025 | 15:41 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan melalui UPTD Wilayah Utara terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran yang dinilai masih tinggi di kawasan Balikpapan Utara. Selain memaksimalkan kesiapan personel dan peralatan, BPBD juga memperluas edukasi kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan dini untuk menekan risiko kebakaran di permukiman padat.

Kepala UPTD BPBD Wilayah Utara, Iskandar Noor, mengatakan bahwa seluruh regu pemadam disiagakan penuh selama 24 jam. Setiap regu terdiri dari delapan personel dan dibagi ke dalam dua shift, yaitu pagi dan malam, masing-masing bekerja selama 12 jam. “Dalam satu regu terdapat delapan orang. Mereka bertugas dalam dua shift bergantian selama 12 jam, sehingga kami bisa siaga penuh selama 24 jam,” ujar Iskandar.

Ia menjelaskan bahwa Balikpapan Utara memiliki tingkat kerawanan kebakaran yang cukup tinggi. Hampir seluruh kelurahan di wilayah ini tergolong rawan mengingat kepadatan permukiman yang tersebar di Gunung Samarinda, Batu Ampar, hingga Muara Rapak. Struktur lingkungan yang berdekatan membuat api mudah merambat jika tidak segera dikendalikan. “Kepadatan bangunan menjadi faktor utama. Karena itu, kewaspadaan harus ditingkatkan, bukan hanya dari petugas, tetapi juga dari masyarakat,” tegasnya.

Untuk memperkuat upaya pencegahan, BPBD tidak hanya mengandalkan kesiapan peralatan dan personel, tetapi juga aktif memberikan edukasi langsung kepada warga. Penyuluhan, simulasi pemadaman dini, dan kerja sama dengan sekolah menjadi agenda rutin untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya kebakaran. “Kami bekerja sama dengan pihak kelurahan dan sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah pelatihan pemadaman awal agar warga bisa bertindak cepat sebelum api membesar,” kata Iskandar.

Dalam pelatihan tersebut, warga diajarkan teknik dasar seperti menggunakan karung basah, APAR, hingga metode sederhana lain yang dapat dipraktikkan sebelum tim pemadam tiba. Iskandar menilai kemampuan masyarakat dalam memadamkan api pada tahap awal dapat menyelamatkan banyak rumah, terutama di kawasan padat yang sulit dijangkau kendaraan pemadam. “Kegiatan penyuluhan ini penting. Kami ingin masyarakat sadar bahwa kebakaran bisa dicegah jika semua pihak mengetahui tindakan awal yang benar,” tambahnya.

Iskandar juga menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah kelurahan, dan dunia pendidikan. Menurutnya, penanggulangan kebakaran tidak bisa hanya mengandalkan petugas di lapangan. Peran aktif warga sebagai garda terdepan merupakan faktor utama dalam mengurangi risiko kebakaran besar. “Pencegahan ini bukan hanya tugas BPBD. Ini tugas bersama. Jika masyarakat peduli dan cepat bertindak, potensi kebakaran bisa ditekan dan dampaknya dapat diminimalkan,” ujarnya.

Dengan kesiapan personel yang siaga penuh, peralatan yang memadai, serta edukasi pencegahan yang terus digencarkan, BPBD Balikpapan berharap mitigasi kebakaran di wilayah utara semakin kuat. Usaha kolektif ini diharapkan mampu menurunkan angka kejadian kebakaran sekaligus meningkatkan keselamatan warga secara menyeluruh.

Tags

Terkini