kalimantan-timur

DKK Balikpapan Mulai Skrining Kesehatan Calon Jemaah Haji 2025, Fokus pada Istita’ah dan Kebugaran Fisik

Sabtu, 22 November 2025 | 18:30 WIB

BALIKPAPAN- Persiapan keberangkatan jemaah haji tahun 2025 resmi memasuki tahap penting. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mulai melakukan skrining kesehatan dan pengukuran kebugaran tahap pertama bagi calon jemaah haji. Kegiatan yang digelar di Balikpapan Islamic Center (BIC) pada Sabtu (22/11/2025) ini diikuti oleh 493 calon jemaah, yang telah terdaftar sebagai peserta keberangkatan. 

Skrining kesehatan menjadi bagian krusial dari penilaian istita’ah, yakni kemampuan fisik dan kesehatan yang wajib dipenuhi oleh setiap jemaah. Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan seluruh calon jemaah benar-benar siap menunaikan ibadah yang membutuhkan stamina tinggi dan aktivitas fisik yang intens. “Skrining kesehatan ini sedang kami laksanakan. Mudah-mudahan semua jemaah kita istita’ah. Haji bukan hanya soal kemampuan ekonomi, tetapi juga kesiapan fisik dan kesehatan. Dari lima ratusan jemaah, harapannya semua dalam kondisi sehat,” ujarnya.

Pemeriksaan meliputi tes tekanan darah, gula darah, fungsi jantung, serta evaluasi kesehatan umum. Selain itu, setiap calon jemaah menjalani pengukuran kebugaran untuk mengetahui kemampuan fisik mereka menghadapi rangkaian ibadah haji yang berlangsung dalam durasi panjang.

Hasil dari pemeriksaan ini menjadi dasar bagi DKK untuk menentukan apakah calon jemaah membutuhkan pendampingan atau pembinaan kesehatan lebih lanjut. “Ini akan menjadi acuan kami menentukan langkah pembinaan selanjutnya,” kata Alwiati. 

DKK Balikpapan memberikan perhatian khusus kepada jemaah yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung. Alwiati menegaskan bahwa kondisi tersebut bukan penghalang keberangkatan, selama berada dalam kondisi stabil dan terkontrol. “Kami perhatikan betul jemaah dengan penyakit bawaan. Mereka wajib dalam kondisi stabil agar tidak terjadi kendala di tanah suci. Stabil bukan berarti sembuh, tetapi aman untuk menjalankan ibadah,” terangnya.

Lansia yang tiap tahun mendominasi daftar keberangkatan juga menjadi fokus pendampingan. DKK terus mengingatkan mereka untuk menjaga pola makan, istirahat cukup, dan menerapkan perilaku hidup bersih serta sehat.

Dengan dilaksanakannya skrining tahap pertama ini, DKK Balikpapan berharap seluruh calon jemaah memperoleh pemantauan kesehatan secara berkelanjutan hingga menjelang keberangkatan. Tujuannya, meminimalkan risiko gangguan kesehatan selama berada di tanah suci dan memastikan seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah dengan aman, nyaman, dan fisik yang prima.

Tags

Terkini