SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan, menyoroti serius isu perundungan hingga pelecehan seksual yang marak terjadi di lembaga pendidikan Kaltim. Menurutnya, praktik kekerasan ini tidak hanya merugikan korban secara individu, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas generasi muda Kaltim di masa depan.
Agusriansyah menjelaskan, dampak jangka panjang dari kekerasan pada anak sangat serius, meliputi trauma mental, gangguan sosial, hingga menurunnya motivasi belajar. Hal ini pada akhirnya akan memengaruhi kualitas tenaga kerja di masa depan.
Menanggapi kondisi ini, ia menekankan pentingnya tindakan cepat dan koordinasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, aparat hukum, dan masyarakat.
"Banyak stakeholder harus mengambil langkah konkret. Pengawasan dan perlindungan anak harus diperkuat," imbuhnya. Agusriansyah menambahkan bahwa lingkungan pendidikan yang aman merupakan syarat mutlak bagi tumbuh kembang anak yang optimal. Setiap lembaga pendidikan harus memastikan ruang belajar bebas dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.
"Tugas kita semua adalah memastikan anak-anak merasa aman di sekolah, karena lingkungan yang tidak terlindungi akan merusak masa depan mereka," jelas Agusriansyah.
Lebih lanjut, ia mendorong agar pemerintah daerah dan pusat mempertegas penanganan kasus sesuai kewenangan masing-masing, guna menghindari praktik saling lempar tanggung jawab. "Penguatan sistem pelaporan, pengawasan, dan perlindungan anak, menjadi faktor penting dalam upaya menekan risiko trauma dan gangguan perkembangan," tutupnya. Tujuannya agar generasi muda dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan. (adv/dprdkaltim/i)