kalimantan-timur

Hetifah Ajak Kampus Jadi Motor Inovasi AI, Mahasiswa Poltekba Antusias Ikuti Sosialisasi Transformasi Pembelajaran

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:55 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN – Suasana Aula Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) riuh oleh ratusan mahasiswa yang memenuhi ruangan, Selasa (2/12/2025). Mereka datang untuk satu tujuan: memahami bagaimana kecerdasan buatan (AI) akan membentuk masa depan pembelajaran di perguruan tinggi.

Di hadapan para mahasiswa lintas jurusan, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa kampus harus tampil sebagai motor inovasi, bukan hanya mengikuti arus perkembangan teknologi. Menurutnya, era digital berkembang terlalu cepat untuk disikapi dengan santai.

“AI itu bukan isu masa depan—ini kebutuhan hari ini,” tegas Hetifah membuka sesi sosialisasi. “Jika kampus tidak bergerak cepat, maka kita bukan hanya tertinggal, tapi bisa kehilangan daya saing.

Hetifah menyampaikan bahwa baik mahasiswa maupun dosen perlu mengambil posisi strategis dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Ia mencontohkan bagaimana AI mampu mempercepat proses riset, analisis data, hingga pengembangan solusi di berbagai bidang ilmu.

Ia lalu menyinggung fenomena generasi muda yang tumbuh dengan platform digital. Roblox, katanya, adalah salah satu contoh ekosistem yang bukan lagi sekadar permainan, melainkan ruang belajar kreatif.“Banyak sekolah sudah menjadikannya ekstrakurikuler. Ada coding, desain, kolaborasi. Ini bukti bahwa dunia digital membuka ruang belajar yang tidak kita bayangkan sebelumnya,” ujarnya.

Meski mendorong pemanfaatan AI secara masif, Hetifah mengingatkan pentingnya literasi digital dan etika penggunaan. Ia menyoroti kecenderungan masyarakat memasukkan data pribadi hingga curahan hati ke dalam platform AI tanpa memikirkan risikonya.“Kita harus cerdas, bukan hanya memanfaatkan AI tapi juga memahami batasannya,” katanya.

Wakil Direktur I Bidang Akademik Poltekba, Prof Tuatul Mahfud, menambahkan perspektif teknis terkait penggunaan AI. Menurutnya, teknologi tersebut hanya sebaik data yang diberikan.“Jika input-nya keliru, hasil analisisnya juga tak akan akurat. Namun keunggulan AI dalam kecepatan dan efektivitas tetap tidak bisa dipungkiri,” jelasnya kepada para peserta.

Pemateri dari LLDikti Wilayah XI sekaligus Duta Teknologi Kaltim 2024, Bambang Herlandi, memaparkan rangkaian tantangan yang harus dipahami perguruan tinggi sebelum terjun lebih dalam ke pemanfaatan AI.

Ia menyoroti kesenjangan literasi digital, kesiapan SDM kampus, hingga risiko seperti plagiarisme, bias algoritma, dan keamanan data. Menurutnya, kampus memerlukan sistem pendukung yang kuat agar teknologi ini benar-benar membawa manfaat.

“Teknologi membuka peluang besar, tetapi tanpa etika dan standar kompetensi yang jelas, justru bisa jadi bumerang,” ucap pengajar DKV SMKN 2 Balikpapan tersebut.

Sosialisasi yang berlangsung hampir dua jam ini menjadi momentum bagi Poltekba untuk mempertegas komitmen transformasi pembelajaran berbasis teknologi. Dengan dorongan dari pemangku kebijakan, narasumber, dan antusiasme mahasiswa, kampus vokasi tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu pionir pendidikan tinggi berbasis AI di Kalimantan.

Tags

Terkini