PROKAL.co, BALIKPAPAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan setelah laporan kasus tenggelam di wilayah kota terus bertambah. Dalam dua bulan terakhir, lebih dari sepuluh insiden tercatat, sebagian besar terjadi di lokasi-lokasi yang sejak lama dikategorikan sebagai kawasan rawan.
Sejumlah insiden terjadi di waduk, kolam bekas galian, hingga saluran air besar yang tidak dilengkapi pagar pengaman. Kondisi cuaca yang berubah cepat, ditambah curah hujan yang tidak menentu, membuat area berair tersebut semakin berbahaya untuk dilewati atau dijadikan tempat bermain.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menyebut tren ini sebagai peringatan serius bagi seluruh warga. Berdasarkan data BPBD, lebih dari separuh korban adalah anak-anak yang bermain tanpa pengawasan. Sementara sisanya merupakan warga dewasa yang melintas atau beraktivitas di sekitar lokasi air. “Dalam dua bulan saja, laporan yang masuk sudah lebih dari sepuluh. Ini tentu bukan angka kecil dan harus jadi perhatian. Kami mengajak masyarakat lebih waspada dan tidak menganggap remeh kondisi air di lapangan,” ungkap Usman.
Ia menuturkan bahwa sebagian lokasi kejadian sebenarnya sudah dikenal warga sebagai kawasan yang tidak aman. Namun, aktivitas masyarakat di titik-titik tersebut tetap tinggi. Banyak bekas galian dan saluran air memiliki kedalaman yang tidak terlihat dari permukaan. Saat hujan turun, arus bisa berubah cepat hingga menyerupai pusaran yang menarik korban tanpa sempat menyelamatkan diri. “Air di waduk atau parit kadang terlihat tenang, tetapi strukturnya tidak bisa ditebak. Ketika hujan, permukaan naik cepat, lubang dalam tertutup air, dan arus bisa muncul tiba-tiba. Ini yang sering tidak disadari warga,” jelasnya.
Usman menekankan pentingnya menghindari area berisiko, terutama ketika cuaca mendung atau hujan deras. Ia juga meminta warga untuk saling mengawasi lingkungan sekitar, khususnya ketika anak-anak terlihat bermain dekat parit atau genangan besar. “Kami betul-betul berharap orang tua lebih tegas melarang anak bermain di area yang tidak aman. Pengawasan sederhana bisa menyelamatkan nyawa. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Selain imbauan kepada masyarakat, BPBD juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan untuk menandai area berbahaya dan memasang peringatan tambahan di beberapa titik. Pemerintah berharap kewaspadaan bersama dapat menekan risiko tenggelam selama periode cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.