PROKAL.co, BALIKPAPAN — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Usman Ali, mengingatkan warga agar tetap waspada di tengah curah hujan tinggi yang terjadi beberapa pekan terakhir. Kondisi ini membuat sejumlah titik di Balikpapan mulai rawan banjir dan longsor, terutama di daerah perbukitan dan pegunungan.
“Balikpapan memang sering menghadapi banjir karena curah hujan tinggi. Dampaknya, wilayah dengan kontur tanah miring atau perbukitan juga rentan longsor,” ujar Usman, di Balai Kota Balikpapan.
Meski peralatan BPBD saat ini relatif memadai, Usman menekankan perlunya pembaruan alat utama seperti perahu evakuasi dan perlengkapan penyelamatan banjir lainnya. “Beberapa unit perahu sudah lama beroperasi dan perlu diganti agar tetap optimal saat kondisi darurat. Evaluasi peralatan lain juga terus dilakukan supaya selalu siap pakai,” jelasnya.
Selain itu, penambahan personel menjadi kebutuhan mendesak. Saat ini, BPBD memiliki sekitar 100 personel yang bekerja dua shift setiap hari. Dengan semakin luasnya wilayah rawan bencana, jumlah tersebut perlu diperkuat agar respons lebih cepat. “Kami berharap ada penambahan SDM, tapi bersyukur sinergi dengan TNI, Polri, relawan, dan masyarakat sangat baik. Respons mereka tinggi setiap terjadi bencana,” ujarnya.
Usman juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan monitoring cuaca secara real-time bersama BMKG. “Setiap hari kami pantau laporan BMKG. Begitu ada potensi cuaca ekstrem, langsung kita siagakan personel dan peralatan di titik-titik rawan,” terangnya.
Selain kesiapsiagaan pemerintah, peran aktif masyarakat sangat penting. BPBD mengimbau warga menjaga lingkungan, tidak menutup saluran air, dan tidak membuka lahan sembarangan di perbukitan. “Pencegahan kuncinya di masyarakat juga. Jika semua pihak sadar lingkungan, risiko bencana bisa diminimalkan. Dengan langkah ini, Balikpapan bisa lebih tangguh menghadapi banjir dan longsor,” pungkas Usman.