PROKAL.co , BALIKPAPAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan kembali menegaskan pentingnya tanggung jawab pengembang perumahan terhadap dampak lingkungan dari setiap kegiatan pembangunan. Hal ini menjadi langkah preventif untuk mencegah terjadinya bencana seperti banjir dan longsor akibat perubahan bentang lahan.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menjelaskan bahwa setiap pembukaan lahan harus disertai tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika terjadi kerusakan atau bencana akibat kelalaian pengembang, maka pihak pengembang wajib menanggung konsekuensinya. “Biasanya kalau ada pengembang membuka lahan untuk perumahan, kita minta mereka bertanggung jawab. Koordinasi juga dilakukan dengan lurah dan kecamatan agar pengawasan di lapangan berjalan maksimal,” ujar Usman di Balai Kota.
Menurut Usman, setiap kejadian bencana akan dianalisis berdasarkan penyebabnya. Jika bencana murni karena faktor alam, pemerintah kota siap memberikan bantuan sesuai mekanisme yang berlaku. Namun, jika dampaknya muncul akibat kelalaian manusia atau pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, penanganan menjadi tanggung jawab pihak bersangkutan. “Untuk kebencanaan, kita lihat dulu levelnya. Kalau karena kelalaian manusia, pengembang harus bertanggung jawab sendiri. Tapi kalau murni karena alam, pemerintah kota turun membantu,” jelasnya.
BPBD juga terus memperkuat koordinasi lintas sektor dengan kecamatan, kelurahan, serta instansi teknis agar setiap pembangunan mematuhi kaidah tata ruang dan keselamatan lingkungan. Tujuannya, agar setiap proyek perumahan tidak menimbulkan risiko bencana di masa depan.
Selain itu, masyarakat didorong ikut berperan aktif dengan melaporkan kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan bencana. Usman menegaskan, keterlibatan warga menjadi bagian penting dari mitigasi bencana di Balikpapan. “Kewaspadaan dan tanggung jawab bersama menjadi kunci agar kota ini tetap aman. Setiap pihak, baik pemerintah, pengembang, maupun masyarakat, harus bersinergi untuk menjaga keselamatan dan ketahanan lingkungan,” pungkas Usman.