kalimantan-timur

BPBD Balikpapan Imbau Masyarakat dan Pelaku Usaha Gunakan APAR Standar SNI

Minggu, 30 November 2025 | 14:30 WIB

 

PROKAL.co, BALIKPAPAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengingatkan masyarakat dan pelaku usaha untuk lebih cermat dalam penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali, menekankan pentingnya memilih APAR yang berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) agar alat benar-benar efektif saat dibutuhkan.

Menurut Usman, masih banyak APAR di pasaran yang tidak memenuhi standar nasional, sehingga berisiko gagal berfungsi saat digunakan dalam kondisi darurat. “Kami mengimbau masyarakat maupun perusahaan agar membeli dan menggunakan APAR berstandar SNI. Banyak APAR yang beredar tidak standar, sehingga saat digunakan, alatnya tidak bekerja optimal bahkan langsung mati,” ujar Usman.

Dalam upaya meningkatkan pengawasan, BPBD Balikpapan kini tengah menjajaki kerja sama dengan Dinas Perdagangan untuk memperketat peredaran APAR yang tidak memenuhi ketentuan SNI. Kolaborasi antar-OPD ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perlindungan kebakaran di permukiman dan tempat usaha. “Standar keamanan penting agar masyarakat benar-benar terlindungi, bukan hanya sekadar punya alat tapi tidak berfungsi,” tambahnya.

Terkait program bantuan APAR dari pemerintah, Usman mengungkapkan bahwa hingga kini tidak ada anggaran rutin setiap tahun untuk pengadaan alat tersebut. Bantuan hanya diberikan apabila ada pengajuan resmi dari masyarakat melalui kelurahan. “Tahun ini tidak ada anggaran untuk APAR, dan memang tidak selalu tersedia tiap tahun. Kami bisa menindaklanjuti apabila ada pengajuan dari masyarakat yang dikumpulkan melalui kelurahan, lalu diproses secara serentak,” jelasnya.

Meski bantuan APAR pernah disalurkan dua tahun lalu, kendala utama yang ditemui adalah pemeliharaan alat yang terabaikan. Usman menegaskan bahwa perawatan menjadi tanggung jawab masing-masing penerima. “Masalahnya, setelah diberikan, tidak semua warga melakukan perawatan rutin. Padahal kami tidak menyediakan perawatan lanjutan,” ungkapnya.

Usman menilai, keberhasilan pencegahan kebakaran tidak hanya bergantung pada ketersediaan alat, tetapi juga kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan. “Kalau masyarakat aktif mengajukan permintaan dan merawat alat dengan baik, itu bentuk kesiapsiagaan luar biasa. Jangan sampai alat baru diingat saat bencana terjadi,” tegasnya.

BPBD Balikpapan terus mendorong warga untuk melakukan upaya pencegahan mandiri, termasuk memiliki APAR berstandar dan mengikuti pelatihan penanganan awal kebakaran. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa pencegahan kebakaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi bagian dari budaya aman di rumah dan lingkungan,” pungkas Usman.

Tags

Terkini