kalimantan-timur

Mengalirkan Harapan dari Desa Karya Jaya: Inovasi Aquagrid Binaan Pertagas Jawab Tantangan Distribusi Air

Senin, 1 Desember 2025 | 17:05 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN- Air yang mengalir lancar adalah kebutuhan mendasar yang sering kali baru terasa nilainya ketika aksesnya terbatas. Kondisi inilah yang selama bertahun-tahun dirasakan warga Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Keterbatasan pasokan air bersih membuat aktivitas harian warga mulai dari mandi, mencuci, hingga sanitasi, tidak berjalan optimal. Pada saat yang sama, sektor pertanian turut terdampak karena keterbatasan air irigasi yang belum mampu menjangkau lahan secara memadai.

Situasi tersebut tidak hanya memengaruhi kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian desa. Produktivitas pertanian menurun, sementara para petani harus berupaya keras mempertahankan hasil panen di tengah keterbatasan akses air.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Program Karyadarsa, bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) binaan Pertamina Gas (Pertagas) di wilayah Operation Kalimantan Area, hadir sebagai solusi berkelanjutan.

Program ini dirancang berdasarkan pemetaan sosial di wilayah ring 1 operasional perusahaan, yang menunjukkan bahwa persoalan utama di Desa Karya Jaya terletak pada manajemen distribusi air yang belum optimal.

Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Imam Rismanto, menyampaikan bahwa pelaksanaan TJSL Pertagas selalu berangkat dari kebutuhan nyata masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. “Melalui Program Karyadarsa, kami berupaya menghadirkan solusi yang tidak hanya menjawab permasalahan jangka pendek, tetapi juga memperkuat kemandirian masyarakat. Inovasi Aquagrid dirancang agar dapat dikelola secara berkelanjutan oleh warga, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ujar Imam.

Berdasarkan pemeetaan sosial yang dilakukan, menunjukkan bahwa keterbatasan sarana dan prasarana Water Treatment Plant (WTP) serta kapasitas pengelola menjadi faktor utama belum optimalnya distribusi air. Menjawab tantangan tersebut, Pertagas merancang inovasi Aquagrid, sebuah sistem yang mengintegrasikan optimalisasi WTP dengan penguatan jaringan distribusi air.
Inovasi Aquagrid tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga, tetapi juga mendukung sektor pertanian sebagai penggerak ekonomi desa.

Perbaikan menyeluruh dilakukan dengan mengedepankan konsep aerasi pada WTP serta pemanfaatan kompetensi inti Pertagas dalam perancangan dan pembangunan jaringan pipa, sehingga kualitas air meningkat dan distribusinya lebih merata ke seluruh wilayah desa.

Dampak nyata dari inovasi ini pun terlihat signifikan. Kapasitas distribusi air yang sebelumnya hanya mencapai 2 liter per detik kini meningkat menjadi 5 liter per detik, sehingga mampu melayani 320 Sambungan Rumah (SR) di Desa Karya Jaya. Ketersediaan air bersih yang lebih andal memberikan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Selain pembangunan fisik, Program Karyadarsa juga menitikberatkan pada penguatan kapasitas sumber daya manusia. Seluruh anggota Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) Program Pamsimas Desa Karya Jaya mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas, termasuk pelatihan kelistrikan panel Water Treatment Plant (WTP) yang diberikan langsung oleh Fungsi Maintenance Pertagas Operation Kalimantan Area. Langkah ini dilakukan untuk memastikan sistem distribusi air dapat dikelola secara optimal dan berkelanjutan oleh masyarakat.

Ketua KP-SPAMS Desa Karya Jaya, Suhardi, mengungkapkan bahwa dukungan melalui Program Karyadarsa membawa perubahan besar bagi masyarakat. “Dulu distribusi air sering tidak merata dan kapasitasnya terbatas. Sekarang aliran air jauh lebih stabil, dan kami juga dibekali pengetahuan untuk mengelola sistemnya sendiri. Ini sangat membantu masyarakat dan membuat kami lebih mandiri,” ujar Suhardi.

Manfaat Aquagrid juga dirasakan langsung oleh sektor pertanian. Sistem distribusi air yang lebih andal kini mampu mengairi sekitar 2,5 hektare lahan pertanian hortikultura. Dengan terpenuhinya kebutuhan air irigasi, para petani dapat menjalankan aktivitas pertanian secara lebih optimal dan berkelanjutan, sehingga produktivitas dan ketahanan ekonomi desa pun meningkat.

Imam Rismanto menegaskan bahwa keberhasilan Program Karyadarsa tidak lepas dari kolaborasi yang erat antara perusahaan, masyarakat, dan para pemangku kepentingan terkait. “Kami percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui sinergi dengan masyarakat. Aquagrid bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga bagian dari komitmen Pertagas untuk mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional,” tutup Imam.

Melalui Program Karyadarsa dan inovasi Aquagrid, Pertagas di wilayah Operation Kalimantan Area terus menghadirkan inisiatif yang berangkat dari kebutuhan nyata Masyarakat untuk mengalirkan air, memperkuat ketahanan sosial, serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Tags

Terkini