Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Nunukan mendorong percepatan hadirnya pembangunan rumah rehab bagi pelaku penyalahgunaan narkotika di Nunukan. Penyebab, jumlah pelaku penyalahgunaan narkoba di Nunukan begitu tinggi.
Kepala BNNK Nunukan, Anton Suryadi Siagian menyampaikan Nunukan merupakan daerah perlintasan atau jalur masuk peredaran dan penyelundupan narkoba. Karena itu, BNNK Nunukan terus mendorong pemerintah menghadirkan rumah rehab bagi pelaku penyalahgunaan narkotik.
Baca Juga: GILA...!! Emak-Emak di Nunukan Nekat Selundupkan Sabu 33 Kg dan Ribuan Pil Ekstasi
"Guna memberikan kepastian hukum bagi mereka yang hanya menjadi korban atau pengguna. Karena saya yakin jaksa dan hakim juga hingga saat ini belum memberikan pertimbangan atau menuntut dan memutuskan untuk rehab karena di Nunukan belum ada rumah rehabilitasi," ucap Anton Suryadi Siagian.
Dijelaskan, hadirnya rumah rehab dinilai sangat penting. Sebab, dampak yang ditimbulkan terhadap peredaran narkoba di Nunukan. Karena situasi ini, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan menyediakan pelayanan bagi korban penyalahgunaan barang haram tersebut.
Baginya jika fasilitas rehab telah tersedia di Nunukan untuk pengguna yang tertangkap mengkonsumsi narkoba nantinya tidak lagi dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, melainkan dapat menjalani rehabilitasi. Dan pengguna tidak serta merta direhab tentunya melalui assessment.
"Bayangkan, jika pemakai saja dituntut atau divonis. Berapa besar kapasitas Lapas Nunukan untuk menampung. Tentunya, alangkah arifnya jika dapat kita lakukan pembinaan dan berusaha sembuh dengan cara rehabilitasi," jelasnya.
Ia mengakui, komunikasi bersama Pemkab Nunukan telah dibangun BNNK Nunukan. Dan ada beberapa fasilitas di Nunukan yang dapat difungsikan. Seperti ruang observasi gangguan kejiwaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.
Kemudian, gedung Trauma Center yang dikelola Dinas Sosial Nunukan. Baginya, fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai lokasi rehabilitasi. Hanya untuk, untuk penggunaan fasilitas tersebut tentu perlu pembahasan lebih lanjut.
"Semoga ada jalan keluar yang baik terkait penyediaan rumah rehab di Nunukan. Sebab, fasilitas yang ada untuk rehab itu paling dekat di Samarinda. Kemudian, para pengguna rerata orang tidak mampu jika harus ke Samarinda. Karena itu kita mendorong hadirnya rumah rehabilitas di Nunukan," pungkasnya. (akz)